Sukses

Didi-Demokrat: Hukum Berat Kopassus Penyerang Lapas Sleman

Didi Irawadi mengapresiasi sikap kesatria para pelaku penyerangan Lapas Sleman yang mengakui perbuatannya.

Anggota Komisi III DPR Didi Irawadi meminta anggota Kopassus yang terlibat penyerangan Lapas Cebongan, Sleman, Yogyakarta, dihukum berat. Proses pengadilan para pelaku penyerangan harus berjalan adil.

"Kelak, gerombolan brutal itu harus dihukum berat dan dikenakan sanksi tegas," kata Didi Irawadi kepada Liputan6.com, Sabtu (6/4/2013).

Penegak hukum, lanjut dia, harus bekerja cepat dan transparan dalam melakukan proses hukum. Siapa pun yang akan menangani proses hukum itu. "Siapa pun pelakunya, pihak berwenang harus secepatnya mengusut tuntas kasus tersebut," tutur dia.

Didi berharap agar kasus penyerangan serupa tidak terjadi lagi di masa mendatang. Sehingga masyarakat merasa aman. "Selanjutnya semoga proses hukum bisa menuntaskan persoalan ini dan yang terpenting ke depan jaminan keamanan bagi masyarakat sipil harus dikedepankan," ungkap Ketua DPP Demorat ini.

Meski demikian, anggota Fraksi Demokrat ini mengapresiasi sikap para anggota Kopassus karena telah mengaku melakukan penyerangan Lapas Sleman yang menewaskan 4 tersangka pembunuhan Serka Heru Santoso itu. Sikap kesatria tersebut diperlukan agar para politisi korup kembali sadar dan berani mengakui kesalahannya.

"Sikap kesatria TNI pada kasus Cebongan, patut diapresiasi. Sikap ksatria ini seyogyanya diikuti juga oleh sejumlah politisi yang sedang bermasalah hukum, baik korupsi malapraktik kekuasaan," ucap Didi.

Tim investigasi yang dibentuk oleh TNI AD menyatakan penyerangan di Lapas Sleman pada 23 Maret itu dilakukan oleh 11 anggota Kopassus Grup 2 Kandang Menjangan. Serangan itu dilakukan sebagai bentuk kesetia kawanan mereka terhadap Sertu Heru santoso yang dibunuh oleh 4 tersangka yang ditahan di Lapas Sleman.

Berdasar semangat jiwa korsa itu, para Kopassus itu menyerang Lapas Sleman. Mereka kemudian mengeksekusi 4 tersangka pembunuhan anggota Kopassus Heru Santoso di dalam lapas. (Eks)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.