Sukses

IPW: Polri Melorotkan Wibawa Sendiri di Kasus LP Sleman

Ketua Presidium IPW Neta S Pane menilai, kerja polisi sangat lamban dalam mengungkap kasus penyerangan Lapas Cebongan, Sleman.

Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane menilai, kerja polisi sangat lamban dalam mengungkap kasus penyerangan Lapas Cebongan, Sleman. Sikap lamban itu pun akan semakin menjatuhkan wibawa Polri.

Kerja Tim 9 TNI AD, menurut Neta, patut diapresiasi karena sudah berhasil mengungkap 11 anggota Kopassus yang menyerbu dan membunuh 4 tahanan di Lapas Sleman. Tim 9 TNI AD dalam waktu 5x24 jam berhasil mengungkap penyerangan itu.

"Kami mempertanyakan kinerja Kapolri dan Kapolda yang sangat lamban menuntaskan kasus yang sangat meresahkan publik tersebut. Kinerja Kapolda harus dikritik secara keras. Sebab bukan hanya karena lambat, tapi juga secara telanjang kian memelorotkan wibawa Polri," ujar Neta dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat (5/4/2013).

Sejak hari pertama kejadian, lanjut dia, sebenarnya pejabat di Dirjen Lapas sudah mengatakan pelakunya unsur TNI. Tapi informasi ini tidak digubris oleh Polri.

"Sikap Polri ini patut dipertanyakan, apalagi beredar isu bahwa diduga kuat polisi sebenarnya sudah mengetahui akan terjadi serbuan, tapi tidak mencegahnya dengan maksimal. Berkaitan dengan isu-isu ini IPW berharap Komisi III PR segera memanggil Kapolri dan Kapolda Yogyakarta untuk mengklarifikasi kebenaran isu ini. Sebab jika isu tersebut benar, sama artinya polisi membiarkan kejahatan terjadi," papar Neta.

Ia menyatakan, dengan sudah diungkapkannya tersangka penyerbuan LP Cebongan oleh TNI AD, kini tugas Polri tinggal memburu para pelaku pengeroyokan terhadap Serka Santoso dan Sertu Sriyono yang belum tertangkap. Sebab beredar kabar pengeroyok Santoso lebih dari 4 orang dan pengeroyok Sriyono lebih dari 1 orang.

"Penangkapan ini perlu segera dilakukan agar jangan muncul lagi solidaritas korps yang berlebihan dari kawan-kawan korban untuk mencari tersangka tersebut," pungkasnya. (Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini