Sukses

Penyerang Lapas Sleman Jadi Kado Pahit Ultah Kopassus

Tim Investigasi TNI Aangkatan Darat berhasil mengungkap kasus penyerangan Lapas Cebongan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Tim Investigasi TNI Aangkatan Darat berhasil mengungkap kasus penyerangan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Cebongan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Dari hasil investigasi selama 6 hari itu, diketahui pelaku penyerangan merupakan oknum anggota TNI AD dari Grup 2 Kopassus Kartosuro, Yogyakarta.

Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Abu Bakar Al-Habsyi mengapresiasi hasil tim investigasi itu. "Mereka bekerja secara cepat sehingga segera mengakiri spekulasi dan kesimpangsiuran informasi yang beredar di publik," kata Abu Bakar lewat pesan singkatnya kepada Liputan6.com, Kamis (4/4/2013).

Meski begitu, ujar Abu Bakar, harus diakui ini mencoreng nama Kopassus. Apalagi jika mengingat pada 16 April 2013 mendatang, Kopassus akan berulang tahun ke-61. "Harus diakui, ini merupakan kado pahit buat Kopasus yang berulang tahun pada 16 April ini," ucap Abu Bakar.

Dia menambahkan, apa yang dilakukan para pelaku merupakan tindakan personal. Sehingga, dia meminta agar hal tersebut tidak dikaitkan dengan kesatuan di TNI AD.

"Ini adalah tindakan personal. Jangan sampai dihubung-hubungkan dengan kesatuan. Terlihat dari hasil investigasi tim TNI AD yang menyatakan adanya upaya pencegahan, namun gagal," imbuh Abu Bakar.

Abu Bakar berharap, kasus ini tidak mencederai mentalitas anggota Kopassus yang lain. Semua pihak harus merasa bangga dengan Kopassus di mana oleh Discovery Channel Military dinyatakan, Kopasus adalah kesatuan terbaik dunia setelah SAS milik Inggris dan MOSSAD milik Israel.

"Kesatuan ini perlu kita banggakan. Sampai saat ini mereka masih sebagai kesatuan pasukan elite terbaik dunia," tuturnya.

Menurut Abu Bakar, proses investigasi yang cepat oleh tim investigasi TNI AD yang penyampaiannya dilakukan secara terbuka, menunjukkan adanya akuntabilitas dari proses tersebut. Tak berlebihan bila kemudian publik berharap TNI AD dapat menyelesaikan proses hukum dari kasus ini.

"Proses hukum itu bisa saja dilakukan dengan berkoordinasi dengan Polda DIY yang juga memiliki bukti yang diperlukan," ujar dia.

TNI AD menyebutkan pelaku penyerangan di Lapas Cebongan dilakukan anggotanya. Tim investigasi telah mendapat pengakuan dari para pelaku penyerangan itu.

"Secara ksatria dan dilandasi kejujuran tinggi dan tanggung jawab serangan Lapas Cebongan pada 23 Maret pukul 00.15 WIB diakui, dilakukan oleh oknum anggota TNI AD," kata Ketua Tim Investigasi, Brigadir Jenderal TNI Unggul Kawistoro Yudhoyono di Markas Besar TNI AD, Jakarta.

Dalam hal ini, para pelaku yang mengakibatkan terbunuhnya 4 tahanan dalam lapas adalah anggota TNI AD dari Grup 2 Kopassus Kartosuro. Wakil Kepala Pusat Detasemen Polisi Militer TNI ini membeberkan, 11 orang pelaku penyerangan pada Sabtu dini hari (23/3/2013) itu terdiri atas 1 eksekutor, 8 pendukung, dan 2 pelaku lainnya. "Eksekutor berinisial U," jelasnya.

Penyerangan Lapas Cebongan, Sleman, Yogyakarta terjadi pada Sabtu 23 Maret 2013 sekitar pukul 00.30 WIB. Pelaku diketahui membawa senjata dan mencari 4 tahanan tersangka kasus pembunuhan anggota Kopassus Sertu Santoso. Para penyerang kemudian menembak mati 4 tahanan itu, yakni Dicky Sahetapy, Dedi, Aldi, dan Johan.(Ais)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini