Sukses

Adnan Buyung: SBY Ingkari Pidato-pidatonya Sendiri

Pidato-pidato kenegaraan Presiden SBY yang selalu menyerukan agar pejabat negara lebih mendahului kepentingan umum dari pada kepentingan pribadi, kini dianggap tidak berarti.

Pidato-pidato kenegaraan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang selalu menyerukan agar pejabat negara lebih mendahului kepentingan umum dari pada kepentingan pribadi, kini dianggap tidak berarti. Bahkan, setelah SBY menjabat sebagai Ketua Umum Partai Demokrat, ia dinilai telah mengingkari pidatonya sendiri.

"Menurut saya SBY telah mengingkari apapun itu isi pidatonya di tengah rakyat. SBY selalu mengatakan mementingkan kepentingan umum. Namun kini dia (SBY) telah mengambil jabatan rangkap sebagai ketua umum partai dan Kepala Negara dan Pemerintahan," ujar Advokat senior Adnan Buyung Nasution di Kantor Constitution Centre Adnan Buyung Nasution, Jalan Sampit I No. 56, Jakarta Selatan, Rabu (3/4/2013).

Apalagi, sambungnya, dengan pernyataan SBY yang mengatakan, 'demi menyelamatkan Partai Demokrat siap menerima berbagai macam kritikan', dinilai sangat melukai kedaulatan rakyat. "SBY lebih mementingkan kebutuhan Partainya dari pada permasalahan kompleks negara ini," kata mantan anggota Dewan Pertimbangan Presiden itu.

Di tempat yang sama, Ray Rangkuti menambahkan, secara tidak langsung Presiden SBY telah memperlihatkan sikap yang lebih memikirkan kepentingan partai daripada kepentingan rakyat, karena tetap menerima jabatan Ketua Umum Partai Demokrat.

"Jelas ini sebuah pilihan presiden dan memang juga tidak ada hukum yang melarang rangkap jabatan dari seorang presiden. Namun etika berpolitiknya yang dilanggar oleh SBY dalam rangkap jabatan tersebut. Beliau selalu berpidato untuk mementingkan kepentingan rakyat, namun itu semua di ingkari dan dilanggar sendiri oleh presiden SBY," papar Ray.

Penyataan SBY itu, lanjutnya, secara jelas mengibaratkan bahwa jika Demokrat tidak diselamatkan negara ini berhenti. "Jadi menurut saya, apapun isi pidato-pidato dari SBY sudah kehilangan makna dan arti karena di ingkari sendiri olehnya," tutup Ray. (Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini