Sukses

Ditemukan Pintu Neraka di Turki?

Bentuk neraka memang tidak akan diketahui pasti oleh manusia. Tapi ada arkeolog yang mengklaim sebuah situs kuno sebagai pintu gerbang neraka.

Bentuk neraka memang tidak akan diketahui pasti oleh manusia. Tapi ada arkeolog yang mengklaim sebuah situs kuno sebagai pintu gerbang neraka.

Ilmuwan Francesco D'Andria dari University of Salento di Kota Lecce, Italia mengumumkan sekelompok arkeolog telah menemukan situs kuno yang diklaim sebagai Plutonium/Gerbang Pluot atau pintu yang menghubungkan dunia nyata dengan dunia akhir yang mengerikan. Pintu ini disebut-sebut sebagai pintu neraka dari zaman kuno.

Tempat tersebut terletak di Hierapolis, dekat kota modern Turki, Pamukkale. Situs ini telah diresmikan sebagai salah satu situs warisan dunia oleh UNESCO dan menarik lebih dari 1,5 juta wisatawan setia tahun. Selama bertahun-tahun, D'Andria menggali dan meneliti area tersebut untuk mencari tahu dugaan-dugaan sebelumnya.

Dalam situs tersebut, terdapat sebuah gua mungil yang diketahui dapat memancarkan gas mematikan. Konon, makhluk hidup yang melintasinya bakal mati.

Selain membeberkan penemuan kelompok arkeolog, D'Andria juga mengklaim telah menemukan reruntuhan kuil berupa kolam yang digunakan para peziarah kuno dan beberapa anak tangga.

"Kami bisa lihat gua tersebut memiliki gas mematikan. Sejumlah burung tewas saat hendak mendekati pintu masuk gua akibat uap karbondioksida," ungkap D'Andria kepada Discovery News dalam Dailymail, Rabu (3/2/2013).

Ilmuwan lain, Austin Considine menjelaskan, gua pintu neraka tersebut merupakan sebuah fenomena alam yang juga ditemukan di tempat-tempat lain di berbagai belahan dunia.

"Ini terjadi akibat retakan kerak bumi," ujar Austin.

Selain pintu neraka di Hierapolis, ada juga pintu neraka di Derweze, Turkmenistan. Jika dilihat, situs tersebut sangat mengerikan. Merah dan terbakar.

Rupanya selama lebih dari 40 tahun, para ahli geologi memang sengaja menciptakannya seperti itu untuk melindungi penduduk setempat dari gas. (Riz)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini