Sukses

Kongres HMI Ricuh, KAHMI Turun Tangan

Kongres ke-28 Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) sudah 2 kali ricuh, di 2 tempat yang berbeda.

Kongres ke-28 Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) sudah 2 kali ricuh, di 2 tempat yang berbeda. Hal ini pun menarik perhatian dari Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI).

"KAHMI sudah menyiapkan tim untuk memantau Kongres HMI ini," ujar Ketua Presidium KAHMI Mahfud MD, di rumah dinasnya, Kompleks Widya Chandra, Jakarta Selatan, Selasa (2/4/2013).

Mahfud menuturkan, KAHMI secara struktural memang tidak ada keterikatan langsung dengan HMI, tapi ricuh yang berlarut-larut ini tidak bisa dibiarkan begitu saja. "Memang tidak ada hubungan secara struktural organisasi, tapi tim pemantau ini berdasarkan kedekatan emosional," terangnya.

Tugas tim pemantau dari KAHMI sendiri, lanjut Mahfud, tidak akan mengintervensi sedikit pun jalannya Kongres HMI. "KAHMI biarkan HMI menyelesaikannya sendiri," ucapnya.

Bentrokan antarpeserta kerap terjadi dalam Kongres ke-28 Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI) di Gedung Graha Insan Cita (GIC), Depok, Jawa Barat. Kongres HMI ini pun dianggap sebagai yang paling lama digelar sepanjang HMI berdiri.

Peserta kongres HMI asal Sulawesi Selatan merasa kecewa dengan berlarutnya kongres ini. Ia mengaku kongres ini merupakan yang terlama sepanjang sejarah HMI. Sebab, sudah hampir sebulan kongres berlangsung.

"Ini memang kongres terlama dalam sejarah, hanya untuk menentukan Ketua Umum Pengurus Besar HMI," kata mantan Ketua Umum HMI Cabang Goa Raya, Sulawesi Selatan, Alumnus Zainudin kepada Liputan6.com di Depok.

Ia mengakui yang melatarbelakangi kongres ini lama digelar lantaran persidangan yang cenderung molor dan kerap di-pending. Meski ada aturan main, namun semua keputusan tertinggi ada di peserta kongres.

Kongres ke-28 HMI ini sudah digelar sejak Sabtu 16 Maret lalu. Sepanjang kongres yang beragendakan pemilihan Ketua Umum Pengurus Besar HMI periode 2013-2015 ini kerap ditunda, lantaran berbagai intErupsi dan protes selalu mewarnai persidangan kongres. Ditambah terjadinya beberapa insiden kerusuhan. (Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini