Harga Gula di Jatim Masih Tinggi

Liputan6.com, Jember: Memasuki musim giling 2003, pabrik gula Semboro Jember, Jawa Timur, menetapkan akan menggiling enam juta delapan kwintal tebu yang diperkirakan menghasilkan 46 ribu ton gula. Rinciannya, tebu yang digiling seberat 4.200 kwintal mengalami peningkatan 100 kwintal setiap hari. Sedangkan gula yang dihasilkan saban hari tidak bisa ditentukan karena sangat tergantung dari kualitas rendaman tebu.

Jika target produksi pabrik gula Semboro terpenuhi, maka Jember akan surplus sebanyak 19 ribu ton gula pada 2003. Ini mengingat kebutuhan gula di Jember per tahun hanya 25 ribu ton. Namun, kenyataannya harga gula masih tinggi di sana. Bahkan, menurut pemantauan SCTV di sejumlah pasar di Jember, Bondowoso, Situbondo, dan Banyuwangi harga gula berkisar antara Rp 5.000 hingga 5.200 per kilogram. Sedangkan penentuan harga di tingkat petani hingga kini belum disepakati, meski telh diusulkan seharga Rp 3.500 per kg.

Sementara itu, di beberapa pasar tradisional di Madura, Jatim, seperti di Kabupaten Bangkalan, Sampang, dan Pamekasan serta Sumenep, harga gula pasir masih bertengger di atas angka 5.000 per kg. Begitu pula di sejumlah pasar tradisional di Surabaya, Jatim [baca: Harga Gula di Surabaya Masih Tinggi]. Padahal, Depot Logistik Jatim telah menggelar operasi pasar.

Para agen gula mengaku sengaja menaikkan harga gula karena mereka membeli gula dengan harga yang tinggi. Sedangkan para pengecer gula di pasar-pasar tradisional Madura khawatir harga gula yang tinggi akan berdampak pada kenaikan harga bahan kebutuhan pokok, seperti beras, minyak, dan tepung jika tak segera diatasi.(AWD/Christianto dan Mohammad Khodim)