Sukses

Turis Korban Perkosaan Beramai-ramai di Brasil Warga AS

Pemerkosaan terhadap turis tidak hanya terjadi di India, tetapi juga di Brasil -- negara yang bakal menjadi tuan rumah Piala Dunia 2014 tahun depan dan Olimpiade 2016 mendatang.

Pemerkosaan terhadap turis tidak hanya terjadi di India, tetapi juga di Brasil -- negara yang bakal menjadi tuan rumah Piala Dunia 2014 tahun depan dan Olimpiade 2016 mendatang. Seorang wanita yang tengah bersama pacarnya diperkosa di dalam minibus. Sementara sang pacar dianiaya.

Sebelumnya tidak disebutkan asal kedua turis -- korban dan sang pacar. Tapi tak lama kemudian, identitas keduanya mulai terang benderang. Kedutaan Besar Amerika Serikat menyebutkan, wanita korban perkosaan di minibus itu adalah warga negara mereka. Namun sang pacar belum diungkap asal negaranya. 

"Kini kami tengah berkomunikasi dengannya (korban) untuk mendampinginya menghadapi masalah ini," kata seorang petugas Kementerian Luar Negeri AS, seperti dilansir CNN, Selasa (2/4/2013).

Kedubes AS, kata pejabat tersebut, juga bekerja sama dengan lembaga penegak hukum di Brasil. Juga berkomunikasi dengan anggota keluarga korban di AS. "Serta membantu keperluan-keperluan yang dibutuhkan korban," sambungnya.

Pihak kepolisian Brasil mengatakan, aparat telah menangkap 2 pelaku, yakni sopir bus Jonathan Foudakis de Souza (20) dan Wallace Aparecido de Souza Silva (22). Mereka menyerang pasangan yang naik minibus tersebut di area Copacabana.

Saat melakukan aksinya, 2 pelaku tersebut memaksa penumpang lain ke luar dari minibus. Lalu kendaraan itu diarahkan ke pinggiran Rio de Janeiro. Perempuan malang itu diperkosa berulang kali saat minibus menyeberangi jembatan panjang di atas Teluk Guanabara di Rio. Sementara kekasih korban diikat tangannya dan dianiaya.

Setelah melakukan aksi bejatnya, 2 pelaku melepaskan para korban di kota terdekat Itaborai -- setelah dipaksa menggunakan kartu kredit mereka untuk belanja dan menguras uang dari ATM. Kedua pelaku biadab itu segera diadili. Hukuman berat pun menanti. (Riz)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini