Sukses

TNI Mengimbau GAM Segera Menyerah

Penguasa Darurat Militer Aceh Pangdam Iskandar Muda Mayjen TNI Endang Suwarya kembali menyerukan anggota GAM segera menyerah. "Segera turun gunung dan menyerahkan diri," kata Endang.

Liputan6.com, Banda Aceh: Memasuki hari keempat sejak diberlakukannya status Darurat Militer di Nanggroe Aceh Darussalam, sejumlah korban dari dua belah pihak terus berjatuhan. Itulah sebabnya, penguasa Darurat Militer Aceh Panglima Daerah Iskandar Muda Mayor Jenderal TNI Endang Suwarya kembali menyerukan pada anggota GAM untuk segera menyerah. "Sebaiknya mereka segera turun gunung dan menyerahkan diri," kata Endang dalam sebuah konferensi pers di Banda Aceh, Kamis (22/5).

Endang menjelaskan, sebagaimana janji pemerintah, para anggota GAM yang secepatnya menyerahkan diri, keselamatannya akan dijamin. TNI akan memperlakukan dengan baik para anggota GAM yang menyerahkan diri. Namun, jika anggota GAM tertangkap dalam situasi perang, proses hukum akan tetap dilaksanakan. "Proses hukum tetap diberlakukan, " kata Endang.

Dalam kesempatan ini, Endang juga mengumumkan, sejak diberlakukannya status Darurat Militer, sedikitnya lima anggota GAM tewas. Tiga di antaranya dalam penyerbuan di Ujung Pancu, Aceh Besar dan dua lainnya di Aceh Timur [baca: Panglima GAM Cot Keueung Tewas]. Sedangkan dari pihak TNI, 11 orang luka-luka. Saat ini, Endang mengungkapkan, TNI masih memburu sekitar 40 anggota GAM di gugusan Pulau Aceh, sekitar empat mil laut dari pesisir Kota Banda Aceh.

Berdasarkan catatan SCTV, selain korban jiwa, sejauh ini kerugian materiil juga terjadi. Sejatinya, jumlah gedung sekolah yang terbakar kian bertambah. Tercatat, hingga saat ini 287 unit gedung sekolah terbakar. Sekitar ratusan gedung sekolah yang terbakar itu tersebar di enam kabupaten di Serambi Mekah. Pembakaran gedung sekolah terbanyak terjadi di Kabupaten Pidie dan Kabupaten Bireun. Diikuti Aceh Besar, Aceh Timur, Aceh Jaya dan Aceh Tamiang [baca: Gedung-Gedung Sekolah di Aceh Dibakar].

Gedung-gedung sekolah yang terbakar tersebut adalah gedung yang digunakan untuk taman kanak-kanak, sekolah dasar, madrasah, dan sekolah menengah atas. Sejatinya, terbakarnya gedung-gedung sekolah tersebut mengakibatkan sedikitnya 40 ribu siswa diliburkan. Di sisi lain, gelombang pengungsian di beberapa wilayah di Aceh juga mulai terjadi. Saat ini, tercatat 8.500 jiwa yang mengungsi yang tersebar di Aceh Selatan, Aceh Tamiang, dan Aceh Besar.

Di sisi lain, seiring dengan penerapan status Darurat Militer, pemerintah Indonesia juga terus berupaya mencari dukungan internasional dalam penyelesaian konflik di Tanah Rencong ini. Kamis siang, di Jakarta, Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Susilo Bambang Yudhoyono bersama Menteri Luar Negeri Hassan Wirajuda bertemu dengan para duta besar negara-negara sahabat. Dalam pertemuan itu sekitar 115 perwakilan negara asing dan organisasi internasional di Indonesia secara garis besar mendukung atas langkah-langkah yang ditempuh pemerintah dalam mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Namun, mereka juga meminta agar operasi terpadu dapat menekan berbagai pelanggaran hak asasi manusia. "Mereka mendukung integritas teritorial NKRI," ujar Menko Polkam.(ORS/Tim Liputan 6 SCTV)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini