Sukses

Selain Sabah, Takhta Sulu Juga Diperebutkan 5 Sultan

Ada 5 sultan yang mengklaim sebagai pewaris takhta Kesultanan Sulu, yang otomatis sebagai pengklaim hak waris Sabah

Sebuah wilayah di Kalimantan Utara menjadi daerah sengketa antara pemerintah Malaysia dengan Kesultanan Sulu Filipina. Sabah namanya. Hingga kini, baik Malaysia maupun Sulu masih bersikeras daerah tersebut adalah milik mereka.

Terlepas dari itu semua, ada sebuah polemik dalam internal Kesultanan Sulu. Ada 5 sultan yang mengklaim sebagai pewaris takhta Kesultanan Sulu. Otomatis hak waris Sabah tidak hanya 'diperebutkan' antara Malaysia dan Kesultanan Sulu. Tapi juga antara Malaysia dan 5 sultan pewaris Kesultanan Sulu.

Bahkan pemimpin Convenor Dewan Islam dan Demokrasi Filipina Amina Rasul mengungkapkan, ada lebih dari 10 orang yang menuntut sebagai sultan di Sulu.

Meski demikian yang paling mencuat yakni 5 sultan. Berikut ini 5 sultan pewaris takhta Kesultanan Sulu Filipina yang dihimpun Liputan6.com, Selasa (2/4/2013).

1. Sultan Jamalul Kiram III


Sultan Jamalul Kiram III adalah sultan yang paling 'ngotot' atas kepemilikan Sabah. Pada 2 Maret 2013, ia mengutus sekitar 200 pejuan tempur siap mati untuk merebut Sabah dari tangan Malaysia. Namun upayanya tidak berhasil. Tak lama kemudian, jumlah gerilyawan Sulu berkurang. Satu per satu loyalis Sulu Jamalul Kiram III tewas dan ditangkap. Beberapa di antaranya diadili atas tuduhan ancaman terorisme dan melawan Raja Malaysia atas penyusupan ke wilayah Sabah.

Meski demikian, Sulu Jamalul Kiram III tak menyerah untuk memperjuangkan wilayah Sabah. Pada 1 April kemarin, ia kembali mengirim pasukan ke Sabah. Sekitar 100 orang kembali diutus ke Sabah untuk merebut wilayah tersebut dari Malaysia. Namun hingga kini belum ada konfirmasi dari Malaysia atas kloter terbaru pasukan Sulu tersebut.

2. Sultan Mudarasulail Alasatam Kiram


Seperti Liputan6.com kutip dari Rumahbicarasulu.com, Sultan Mudarasulail Alasatam Kiram adalah pewaris sah Kesultanan Sulu. Dalam silsilah keturunan diperlihatkan Mudarasulail Alasatam Kiram adalah anak ketiga dari mendiang Sultan Muhammad Mahakuttah Kiram.

Dalam situs tersebut juga disebutkan Sultan Jamalul Kiram III bukanlah keturunan Kiram yang sebenarnya. Juga ditulis Jamalul Kiram III tidak layak dipanggil Sultan Sulu karena tidak memiliki royal order atau excutive order.

Pada tahun 1972, Sultan Muhammad Mahakuttah A Kiram telah menaiki takhta sebagai Sultan Sulu yang sah berdasarkan royal order atau excutive order No 427. Namun pada masa yang sama, Jamalul Kiram III mengumpulkan orang-orang kampung untuk melantik dirinya sebagai Sultan. Alhasil, kini ada ada versi lain Kesultanan Sulu yang dibawahi Jamalul Kiram III.

3. Sultan Muedzul-Lail Tan Kiram


Sultan Muedzul-Lail Tan Kiram. Muedzul mengaku sebagai pemimpin yang sah dari keluarga Kiram. Muedzul-Lail disebutkan sebagai putra mahkota yang ditunjuk dari Mahakuttah Kiram, sultan terakhir yang dikenal sebelum mangkat.

Setelah Liputan6.com telusuri dalam silsilah keturunan, ternyata Muedzul-Lail adalah adik dari Mudarasulail Alasatam Kiram.

4. Sultan Fuad Kiram


Selain itu, ada juga kerabat Kiram lain yang mengaku sebagai pewaris sah Sulu. Dalam sebuah artikel di Times Manila yang ditulis kolumnis Tausug Julmunir Jannaral, Fuad Kiram adalah sultan yang sah.

"Berdasarkan hukum yang berlaku umum, dari ayah ke anak yang sulung adalah hukum suksesi, Sultan Fuad adalah Sultan karena masuk dalam urutan pewaris tahta, jabatan dan posisinya sang ayahnya yakni Sultan Esmael E Kiram I," tulis Jannaral.

5. Sultan Jamalul Alam


Tidak hanya itu, Seperti dimuat situs Filipina, Philippine Daily Inquirer, perwakilan dari Datuk Abinasser Sultan Badaruddin D. Mohammad Bataraza mengatakan, sultan versi mereka adalah keturunan Sultan Jamalul Alam dari istri pertama. Pewaris asli.

Untuk diketahui, Jamalul Alam adalah Sultan Sulu yang menandatangani perjanjian tahun 1878, yang menyewakan Sabah pada perusahaan Inggris, British North Borneo Company. Perwakilan Badaruddin sebelumnya telah mencoba mendapat pengakuan sebagai Sultan dari Presiden Aquino sejak 25 Juli 2012. Pada 24 Oktober 2012, pihak Badaruddin bahkan mengirim surat kepada Sekjen PBB, Ban Ki-moon, meminta dukungan agar diakui sebagai Sultan.

Meski demikian, Sultan Sulu yang selama ini digembar-gemborkan dalam media adalah Jamalul Kiram III. Dia adalah dalang di balik penyusupan ratusan orang ke Sabah. (Riz)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini