Sukses

Rieke: Apapun Putusan MK, Saya Tetap Soekarnois

Penggugat yang juga calon Gubernur Jawa Barat Rieke Diah Pitaloka siap menerima apapun hasil keputusan majelis.

Mahkamah Konstitusi (MK) hari ini menggelar sidang putusan sengketa perolehan hasil pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat 2013. Penggugat yang juga calon Gubernur Jawa Barat Rieke Diah Pitaloka siap menerima apapun hasil keputusan majelis.

"Apa pun hasil MK nanti, saya ucapkan terima kasih kepada 5,6 juta rakyat Jawa Barat yang dalam waktu 3 bulan menentukan pilihan dan mempercayai saya dan Kang Teten," kata Rieke di Gedung MK, Jakarta, Senin (1/4/2013).

Rieke dalam Pemilukada Jabar berpasangan dengan pendiri Indonesia Corruption Watch (ICW), Teten Masduki. Rieke ia mengucapkan terima kasih kepada seluruh warga Jabar.

Apa pun hasil putusan MK nanti, lanjut Rieke, tak akan mengubah sikap politiknya. Ia akan tetap seorang Nasionalis sekaligus Soekarnois.

"Saya tetap seorang Nasionalis Soekarnois yang akan terus berjuang untuk rakyat. Seperti yang dicita-citakan Soekarno dalam Trisakti, berdaulat di bidang politik, berdikari dalam ekonomi, berkepribadian dalam kebudayaan," kata dia.

"Terima kasih kepada semua pihak yang telah memberi pelajaran berharga dalam kehidupan politik kita sebagai sebuah bangsa."

Pantauan Liputan6.com, puluhan pendukung Rieke-Teten tampak di luar ruang sidang. Mereka datang untuk mendukung Rieke-Teten. Sedianya sidang dijadwalkan mulai pukul 10.00 WIB. Namun, hingga sekitar pukul 11.00 WIB, sidang belum juga dimulai. Sebanyak 100 petugas polisi dari Polres Metro Jakarta Pusat dan Polsek Metro Gambir disiapsiagakan untuk melakukan pengamanan sidang ini.

Pasangan Rieke-Teten menggugat Surat Keputusan Komisi Pemilihan Umum Provinsi Jawa Barat tentang Penetapan Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara Tiap-Tiap Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur pada 4 Maret 2013.

Bentuk-bentuk pelanggaran yang disampaikan itu seputar praktik politik uang, kampanye hitam, dan keterlibatan Pegawai Negeri Sipil (PNS) atau aparat pemerintah. (Ism)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.