Sukses

Polda DIY Buat Sketsa Penyerang Lapas Sleman

Berdasar keterangan yang ada, saksi melihat ada beberapa pelaku yang tidak menutup wajahnya. Sebagian pelaku lain ada yang menutup wajah, tapi tidak sempurna.

Penyelidikan terhadap kasus penyerangan di Lapas Cebongan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta masih berlangsung. Berdasarkan keterangan sejumlah saksi, Polda DIY membuat sketsa wajah penyerang Lapas Sleman yang menewaskan 4 tahanan.

Dijumpai di Markas Polda DIY, Yogyakarta, Senin (1/4/2013), Kepala Bidang Humas Polda DIY Ajun Komisaris Besar Polisi Anny Pudjiastuti mengatakan, berdasarkan keterangan yang ada, saksi melihat ada beberapa pelaku yang tidak menutup wajahnya. Sebagian pelaku lain ada yang menutup wajah, tapi tidak sempurna.

Sebelum dipublikasikan dan disebar di masyarakat, sketsa wajah itu akan dicocokkan kembali dengan saksi yang melihat. Hal itu untuk memastikan bentuk mata, hidung, dan wajah pelaku penyerangan.

Hingga siang ini, lanjut Anny, tim investigasi TNI secara resmi belum datang ke Mapolda DIY. Namun Polda DIY tetap akan bekerja sama dengan tim investigasi TNI, termasuk memaparkan data dan fakta di lapangan.

Sebelumnya Indonesia Police Watch (IPW) mempertanyakan keseriusan polisi mengusut kasus ini. Sebab polisi belum menyampaikan sketsa wajah pelaku penyerangan itu.

"Kita pertanyakan keseriusan polisi. Sudah seminggu, Polri belum juga membuat dan mempublikasikan sketsa wajah dan sketsa pasukan bertopeng yang katanya berjumlah 17 orang itu," kata Ketua Presidium IPW Neta S Pane dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu 30 Maret lalu.

Penyerangan di Lapas Kelas II B Cebongan terjadi pada Sabtu 23 Maret lalu. Insiden itu menewaskan 4 orang tahanan yakni Andrianus Candra Galaja atau Dedi (33), Yohanes Juan Marbait atau Juan (38), Gameliel Yermianta Rohi Riwu atau Adi (29), dan Hendrik Angel Sahetapy atau Deki (31). Mereka yang meninggal diduga sebagai pelaku pengeroyokan yang menewaskan anggota Kopassus Sertu Heru Santosa pada Selasa 19 Maret lalu.(Ais)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini