Sukses

Sebelum Rusuh, Pendukung Calon Walikota Bentrok Dengan Polisi

Rusuh yang terjadi di Palopo diduga terkait Pilkada. Sebelumnya massa pendukung calon bentrok dengan polisi.

Kota Palopo mencekam, Minggu 31 Maret 2013. Massa membakar kantor Partai Golkar, kantor KPUD, kantor Kecamatan Warak Timur, Balaikota, kantor koran Palopo Pos, dan kantor Panwaslu.

Belum dipastikan apa pemicu rusuh. Namun, sebelumnya sempat terjadi bentrok antara pendukung pasangan calon Walikota Palopo, Haidir Basir Thamrin Jufri dengan aparat kepolisian, saat itu massa hendak menyerang Kantor Kecamatan Wara Timur.

Massa datang memprotes Pihak Panitia Penyelengara Kecamatan yang dianggap banyak melakukan pelanggaran dalam pelaksanaan Pilkada Kota Palopo 27 Maret lalu. Massa menuntut PPPK menunda penetapan rekapitulasi  penghitungan perolehan suara. Namun, mereka tidak dapat mendekati  Kantor Kecamatan Wara Timur karena diblokade polisi.

Akibatnya massa melampiaskan kekecewaan mereka dengan melempari kantor Kecamatan,  memaksa polisi mengevakuasi kotak suara ke kantor KPU Kota Palopo.

Massa yang tak terima tindakan polisi berusaha membakar kantor kecamatan dengan bom molotov. Tembakan gas air mata dilepaskan polisi untuk menghalau massa, namun dibalas dengan lemparan batu dan lemparan bom molotov.

Saat dikonfirmasi, Kasat Reskrim Polres Palopo, AKP Amos Bija membenarkan terjadi kerusuhan. "Benar, tadi siang terjadi. Saat ini sudah reda," kata dia saat dihubungi Liputan6.com, Minggu (21/3/2013).

Meski demikian aparat kepolisian masih diterjunkan ke lokasi untuk mengamankan situasi. (Ein)



* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.