Sukses

Kasus Lapas Sleman, Kontras: Kami Kecewa SBY Belum Bicara

Sampai sekarang SBY belum juga berbicara mengenai kasus penyerangan di Lapas Cebongan, Sleman, DIY yang menewaskan 4 tahanan.

Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) kecewa terhadap sikap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Karena sampai sekarang belum juga berbicara mengenai kasus penyerangan di Lapas Cebongan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta yang menewaskan 4 tahanan.

Ketua Kontras Haris Azhar mengatakan, seharusnya SBY langsung memberikan pernyataan ke publik dan meminta aparat hukum segera bertindak mengusut peristiwa itu.

"Sesaat setelah kejadian, harusnya Presiden SBY membuat pernyataan ke publik. Ini kan institusi hukum yang diacak-acak. Tapi beliau hanya minta jubirnya, ini patut disayangkan, dan kami kecewa," ujar Haris Azhar di acara diskusi bertema 'Huru-hara dan Kekerasan di Indonesia, Kemana Intelijen Negara?' di kawasan Tebet, Jakarta, Minggu (31/3/2013).

Jika disikapi seperti ini, ucap Haris, menjadi bentuk keseriusan SBY menyelesaikan masalah ini. Penyerangan terjadi pada Sabtu 23 Maret lalu di Lapas Kelas II B Cebongan. Empat tahanan yang ditembak diduga terlibat kasus pembunuhan anggota TNI AD dari Kesatuan Kopassus Kandang Menjangan, Kartasura, Sersan Satu Heru Santoso (31) di "Hugo`s Cafe" Maguwoharjo.

Tahanan yang tewas akibat insiden itu adalah Angel Sahetapi alias Deki (31), Adrianus Candra Galaga alias Dedi (33), Gameliel Yermiayanto Rohi alias Adi (29) dan Yohanes Yuan (38). Buntut dari insiden itu, Pemerintah Kabupaten Sleman menutup dan mencabut izin operasional Cafe Hugo's, Rabu 27 Maret lalu. Dengan begitu kafe terletak di Jalan Laksda Adisutjipto, Sleman, tak bisa beroperasi.

Menurut Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon, jika kasus penyerbuan di Lapas Cebongan tidak dapat dituntaskan, maka hal itu dapat dijadikan contoh bagi pelaku kejahatan lain. Bahkan, masyarakat tidak lagi memandang hukum sebagai pelindung yang berwibawa.

"Kalau masalah ini berhenti akan ditiru di tempat-tempat lain," terang Fadli Zon.(Ais)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini