Sukses

Jokowi: Tak Usah Pinjam Bank Dunia, Cukup APBD Saja

Jokowi mengatakan telah menyerahkan kewenangan jadi atau tidaknya menerima pinjaman yang dianggap persyaratannya terlalu berbelit- beli tersebut kepada Ahok.

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengaku tak masalah bila harus melakukan pembenahan dan penataan 13 aliran sungai tanpa pinjaman dana dari Bank Dunia. CUkup dengan mengandalkan APBD DKI Jakarta saja.

"Ya kalau rumit seperti itu ngapain, cuma Rp 1,2 triliun, tinggal saja. Kita pakai APBD saja, ndak perlu pinjaman. Wong SILPA (Sisa Lebih Perhitungan Anggaran) kita besar kok Rp 10 triliun," kata Jokowi di Jakarta, Kamis (28/3/2013).

Jokowi mengatakan telah menyerahkan kewenangan jadi atau tidaknya menerima pinjaman yang dianggap persyaratannya terlalu berbelit- beli tersebut kepada Wakil Gubernur DKI Jakarta. Ia dan Ahok kompak menolak pinjaman bila persyaratannya tetap tidak diubah.

"Saya sudah mandatkan ke Pak Wagub. Ketika dibilang kita gak mau dengan syarat rumit. Pak Wagub bilang dari Bank dunianya kaget kita menolak," katanya.

Hingga kini, belum ada perkembangan berarti dari proyek JEDI. Oleh karena itu, Menurut Wakil Gubernur Basuki T Purnama, kemungkinan pembatalan kerjasama masih bisa dilakukan. "Iya masih bisa dong. Bisa di batalkan," katanya.

Jika akhirnya kerja sama dengan Bank Dunia dibatalkan, jelas Ahok, maka Pemrov DKI siap mengambil alih pembiayaan proyek JEDI itu. "Kerjain sendiri, terus CSR lagi," tukas Ahok.

Ahok sendiri mengungkapkan yang memberatkan dirinya untuk menyetujui pemberian pinjaman tersebut adalah, pinjamannya yang bersifat multiyears dari 2012 hingga 2017 dalam proyek JEDI yang dianggap terlalu lama.

"Saya bilang Bank Dunia kok kasih waktu sampai 5 tahun, kan ada bunga. Menurut saya, pekerjaan ngeruk sungai dan segala macam itu 2 tahun sudah kelamaan, ngapain sampai lima tahun," katanya.

JEDI adalah proyek Bank Dunia yang ditujukan untuk membenahi sistem drainase di Jakarta yang diusung mantan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo sejak 2008 lalu. Dengan adanya JEDI diharapkan dapat mengurangi dampak banjir tahunan di Jakarta melalui rehabilitasi dan pengerukan floodways, saluran air, dan cekungan retensi.

Tak hanya itu, proyek ini juga mencakup perbaikan sungai, waduk, dan situ di sekitar Jakarta. Sedikitnya 13 sungai akan dikeruk. Waduk maupun situ yang telah dangkal juga akan dikuras. (Ary)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini