Sukses

Manajemen: Tak Ada Ribut, Konser Band Jasad Berjalan Lancar

Pihak manajemen membantah terjadi keributan pada konser Jasad Band di Lapangan Cilembang, Tasikmalaya, Jawa Barat.

Pihak manajemen membantah terjadi keributan pada konser Jasad Band di Lapangan Cilembang, Tasikmalaya, Jawa Barat, Senin 25 Maret 2013 lalu. Fakta yang sebenarnya, konser berjalan dengan lancar tanpa kericuhan. Tidak dibubarkan.

"Tidak ada sama sekali keributan," tegas pihak manajemen Jasad Band Iwan yang berada di Bandung saat dihubungi Liputan6.com di Jakarta, Kamis (28/3/2013).

Berita ini sekaligus merupakan koreksi berita sebelumnya berjudul: 'Ricuh, Konser Grup Band Jasad Dihentikan'. Redaksi memohon maaf kepada pihak Manajemen Band beserta para penggemar, atas kekeliruan tersebut.

Dijelaskan Iwan, joget-joget pada konser band metal seperti itu adalah hal yang lumrah. Para penonton mengikuti berlangsungnya konser dengan tertib. "Itu bukan ribut. Tapi joget seperti yang terjadi pada konser band metal pada umumnya," jelas dia.

Hal yang sama ditegaskan pihak sponsor Band Jasad, Soni. "MC-nya memandu konser hingga selesai kok," ungkap dia.

Bangga Budaya Lokal

Jasad adalah band underground legendaris asal Bandung, Jawa Barat, dengan 4 personel yakni Man, Ferly, Yuli, dan Papap. Tidak hanya menjadi tonggak penting scene Bandung Underground, Jasad juga bangga memakai atribut budaya lokal.

Seperti Liputan6.com kutip dari Bandung-underground.com, Jasad yang berdiri sejak tahun 1990 juga berhasil merekonstruksi sudut pandang anak muda Bandung terhadap budaya leluhur.

Sempat merilis EP Ripping the Pregnant, mereka akhirnya melakukan pencapaian luar biasa saat mengeluarkan album bertajuk Witness Of Perfect Torture pada 2001. Album ini dirilis Rottrevore Records dan kemudian dirilis ulang Forever Underground.

Nama Jasad sendiri dicetuskan Yuli, sang basis. Yuli mengaku nama itu ia dapat ketika suatu saat melihat seseorang mengenakan baju bertuliskan Jasad. Nama itu kemudian ia jadikan band yang dibentuknya.

Dulu ketika Yuli memilih nama Jasad karena alasan ingin memberi kesan seram tapi tetap dalam bahasa Indonesia. Namun, sekarang mereka punya makna sendiri untuk nama band mereka. “Bagi saya Jasad bisa berarti jang sadayana atau jang sadunia,” seloroh Man.

Bahkan sejak 2008, Man mengartikan nama Jasad dengan akronim yang lebih edan yakni: "Jarang Ada Satria Abadi di Sini."

Apa pun, banyak parameter yang bisa dijadikan penanda bahwa Jasad sangat layak ditahbiskan sebagai band deathmetal paling berpengaruh untuk scene bawah tanah. Bukan hanya di Bandung, tapi juga tanah air. (Riz)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.