Sukses

Hobi Unik Nan Nyeleneh, 1 Keluarga Koleksi Ribuan Gigi Tikus

Mereka senang mengoleksi gigi tikus, dan jumlahnya pun kini telah mencapai puluhan ribu.

Unik benar hobi yang dijalani sebuah keluarga petani di Pinrang, Sulawesi Selatan ini. Mereka senang mengoleksi gigi tikus, dan jumlahnya pun kini telah mencapai puluhan ribu.

Informasi yang dihimpun Liputan 6 SCTV Kamis (28/3/2013), kebiasaan nyeleneh untuk mengumpulkan gigi-gigi tikus itu telah mereka lakoni sejak 12 tahun terakhir. Meski kegemaran mengumpulkan berbagai jenis gigi tikus hasil tangkapan mereka tak memberi manfaat ekonomi atau keuntungan apa pun, namun keluarga Anas Tika beralasan hanya sekadar ingin menunjukan prestasinya menangkap tikus-tikus ganas yang menyerang tanaman padi mereka setiap musim tanam.

"Setiap musim padi sejak 2001," kata Anas.

Dengan sabar, Anas sekeluarga mengumpulkan gigi-gigi tikus yang ditangkap di areal sawah seluas 1 hektar miliknya. Ribuan tikus yang berhasil masuk perangkap kemudian dikumpulkan di 1 liang. Lalu bangkai-bangkai tikus yang telah hancur dan hanya tersisa tulang belulangnya itu diambil giginya dan dikeringkan, dan dicuci bersih agar tak meninggal aroma busuk.

Saat waktu luang, keluarga itu kerap menghibur diri di kolong rumahnya sambil menghitung gigi tikus yang berhasil dikumpulkan selama bertahun-tahun. Kegemaran keluarga Anas mengoleksi gigi tikus itu membuahkan hasil hingga 12 kilogram.

Bukan karena mereka senang berteman dengan tikus-tikus ganas yang gemar menggerogoti perabotan rumah atau merusak tanaman padinya, namun mereka mengumpulkan gigi tikus beragam ukuran itu hanya untuk sebuah kebanggaan dan kepuasan tersendiri karena prestasinya sebagai petani bisa menangkap tikus dalam jumlah besar.

"Saya harap koleksi gigi tikus ini bisa mendapatkan penghargaan dan memecahkan rekor Muri, sebagai manusia penangkap dan kolektor gigi tikus terbanyak di Indonesia bahkan dunia," ujarnya.

Meski banyak warga yang risih bahkan jijik bersentuhan dengan tikus itu, keluarga Anas tak sama sekali merasa risih apalagi jijik. Anas justru yakin gigi-gigi tikus yang telah dicuci bersih dan dikeringkan, tak akan membawa penyakit apa pun pada dirinya dan keluarga.

Alasannya, sudah lebih dari 10 tahun ia menyimpan gigi-gigi tikus itu, namun belum satu pun keluarganya terserang penyakit tipus atau penyakit yang disebabkan tikus.

Sementara, agar koleksinya bisa bertahan lebih lama, gigi-gigi tikus seberat 12 kilogram yang telah dikumpulkan dengan susah payah itu selanjutnya disimpan dalam toples plastik dan kardus. (Tnt)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.