Sukses

Bang Yos: Penyerangan Lapas Sleman Tak Bisa Tuduh Kopassus

Penyerangan ke Lapas Cebongan, Sleman, DIY yang menewaskan 4 penghuni lapas orang sekelompok orang tak dikenal, Sabtu 23 Maret lalu, harus diselidiki dengan baik oleh polisi.

Penyerangan ke Lapas Cebongan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta yang menewaskan 4 penghuni lapas orang sekelompok orang tak dikenal, Sabtu 23 Maret lalu, harus diselidiki dengan baik oleh polisi. Karena itu, masyarakat tidak bisa menuduh prajurit Komando Pasukan Khusus (Kopassus) yang menyerang Lapas Sleman, belum mengungkapkan identitas pelakunya.

"Kita tidak bisa tuding Kopassus, kita tunggu polisi saja," kata mantan Panglima Kodam Jaya Letjen TNI (Purn) Sutiyoso yang kerap disapa Bang Yos ini selesai menghadiri launcing buku berjudul '34 Wartawan Istana Bicara Tentang Pak Harto' di Wisma Antara, Jakarta Pusat, Rabu (27/3/2013) malam.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini juga menjelaskan, solidaritas antar prajurit TNI memang sangat tinggi. Bahkan prajurit militer di setiap negara di dunia, juga memiliki solidaritas sama dalam sebuah kesatuannya.

Karena itu, meski tuduhan penyerangan itu dilakukan Prajurit Kopassus atas aksi balas dendam, maka hal itu harus segera terungkap siapa pelakunya. Bila benar terbukti, maka dirinya juga berharap agar siapapun pelakunya tersebut harus dihukum.

"Kalau aparatur kita memang solidaritasnya tinggi, punya rasa kebersamaan. Semua kopassus karakter seperti itu di seluruh dunia. Tapi siapapun yang salah ya harus dihukum," tegasnya.

Penyerangan terjadi pada Sabtu 23 Maret dini hari oleh sekitar 17 orang bersenjata. Mereka menyerang dan membunuh 4 tahanan di LP Cebongan. Empat orang yang tewas itu tersangka pembunuhan terhadap salah seorang anggota TNI di Cafe Hugo's di Yogyakarta pada 19 Maret lalu.

Empat tahanan yang tewas itu adalah Yohannes Juan Manbait alias Juan, Gameliel Yermiayanto Rohiriwu, Andrianus Candra Gajala alias Dedi, Hendrik Benyamin Sahetapy Engkel alias Diki. Salah satu tersangka merupakan desersi mantan anggota Brimob.(Ais)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini