Sukses

PKB: Pemerintah Lamban Antisipasi Kenaikan Harga Cabai-Bawang

Padahal, produk holtikultura tersebut merupakan bagian dari kebutuhan pokok masyarakat Indonesia.

Mahalnya harga sejumlah komoditas pangan untuk konsumsi masyarakat seperti bawang merah, bawang putih, cabai dan tomat di pasar saat ini, diduga terjadi karena lambatnya aksi dari pihak terkait. Pemerintah dinilai lamban dalam melakukan stabilisasi harga pasar. Padahal, produk holtikultura tersebut merupakan bagian dari kebutuhan pokok masyarakat Indonesia.

"Saat ini cabai dan tomat juga mengalami kenaikan yang signifikan. Pemerintah kelihatan lamban sekali untuk mengantisipasi kenaikan harga-harga tersebut, padahal semuanya adalah kebutuhan yang di konsumsi rakyat sehari-hari," kata Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Marwan Jafar dalam pesan singkatnya kepada Liputan6.com di Jakarta, Rabu (27/3/2013).

Menurut Marwan, Pemerintah seharusnya peka terhadap kebutuhan pangan bagi rakyat sehingga tidak sampai menimbulkan gejolak negatif di masyarakat.

Karena itu, ia melalui PKB mendesak agar Pemerintah melakukan audit kebutuhan konsumsi pangan rakyat Indonesia dan audit kemampuan hasil panen. Dengan dilakukan audit, diharapkan tidak terjadi ketimpangan antara kebutuhan dan suplai bahan-bahan tersebut.

"Jika audit dilakukam dengan benar dan valid, maka kelangkaan barang tidak akan terjadi. Karena dengan mengetahui kebutuhan konsumsi dan berapa hasil panen, maka akan diketahui berapa kekurangan yang harus dipenuhi," jelasnya.

Selain itu, pemerintah juga harus memberikan perlindungan dan memberdayakan petani lokal. Untuk melindungi petani lokal, bisa dilakukan dengan memperketat impor atau bahkan melarang impor kebutuhan pangan yang bisa dihasilkan oleh petani lokal. Pemerintah juga harus meninjau tata niaga holtikultura di Indonesia, dengan mengurangi pengetatan pengaturan impor holtikultura.

"Karena kebijakan pengetatan itu ternyata tidak berdampak pada berkurangnya importasi holtikultura, tapi hanya mengurangi jumlah importir," tuturnya.

Di level pelaksana kebijakan, Marwan mengusulkan perlu adanya pola koordinasi yang efektif, effisien, dan solutif antara Kementerian Perdagangan dan Kementerian Pertanian, dengan para pihak atau asosiasi petani yang ada di Indonesia.

Marwan juga menjelaskan, mahalnya harga bawang, daging, bahkan sampai mahalnya cabai dan tomat adalah karena lemahnya koordinasi antara stake holder yang terkait dengan permasalahan pangan.

"Jangan sampai pemerintah mengeluarkan kebijakan yang bertentangan dengan keinginan petani dan merugikan semua pihak. Jangan sampai membuka impor tapi suplai dalam negeri surplus, begitu juga sebaliknya," tandas Marwan. (Tnt)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini