Sukses

Polri: Usut Penyerbuan Lapas Sleman Ibarat Jalan di 'Gua Gelap'

Polri mengalami kesulitan untuk mengungkap pelaku penyerangan pada Sabtu pekan lalu tersebut.

Polri terus mengusut penembakan 4 tahanan di Lembaga Pemasyarakatan Cebongan, Sleman, Yogyakarta. Namun, Polri mengalami kesulitan untuk mengungkap pelaku penyerangan pada Sabtu 23 Maret pekan lalu itu.

"Istilahnya, sedang berjalan di sebuah gua yang gelap dan sedang mencari satu titik cahaya, yang nantinya kami harapkan bisa membawa kami ke suatu tempat yang terang," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Pol Boy Rafli Amar di Jakarta, Rabu (27/3/2013).

Untuk mencari titik terang pelaku penyerbuan itu, penyelidikan yang dipimpin langsung oleh Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Komjen Sutarman ini menggunakan 2 metode, yakni konvensional dan non-konvensional.

"Konvensional itu dilakukan secara manual, kalau non-konvensional dengan memanfaatkan teknologi," tutur Boy.

Namun, Boy tidak memaparkan secara detail bagaimana dua metode itu dilakukan. Yang jelas, para penyidik akan tetap mengusut kasus penembakan 4 tersangka kasus pembunuhan anggota Kopassus ini hingga tuntas.

Boy menambahkan, Polri juga berharap doa dari masyarakat, sehingga diberi kemudahan dalam pengungkapan kasus ini. "Kami sangat berharap doa dari masyarakat agar mendapatkan kemudahan Yang Maha Kuasa agar bisa melaksanakan proses hukum seadil-adilnya atas peristiwa ini," ujar Boy.

Aksi penyerbuan Lapas Cebongan, Sleman, terjadi pada Sabtu dini hari, 23 Maret. Belasan orang bersenjata api memasuki lapas dan mencari target 4 tersangka pembunuhan anggota Kopassus itu. Setelah ketemu, para penyerang itu mengeksekusi 4 tersangka itu di hadapan tahanan lainnya. (Eks)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini