Sukses

Wamenhan: Penyerang Lapas Cebongan Gerombolan Tidak Profesional

Proses hukum menerapkan asas praduga tidak bersalah, termasuk kasus penyerangan Lapas Sleman yang menewaskan 4 tersangka pembunuhan anggota Kopassus Sertu Santoso (31).

Penyerangan Lapas IIB Cebongan, Sleman, seperti memanaskan gesekan antara TNI dan Polisi, karena ciri penyerang memakai sepatu PDL, sepatu khas militer. Wakil Menteri Pertahanan RI Letjen TNI Sjafrie Sjamsoeddin menyatakan itu masih rumor.

"Jangan soliditas aparat itu pecah karena rumor-rumor," kata Sjafrie setelah memberikan kuliah umum  di Universitas Jayabaya, Jakarta, dengan tema 'Sistem Pertahanan Negara dalam Demokrasi', Selasa (26/3/2013).

Menurut Sjafrie, proses hukum menerapkan asas praduga tidak bersalah, termasuk kasus penyerangan Lapas Sleman yang menewaskan 4 tersangka pembunuhan anggota Kopassus Grub 2 Kandang Menjangan, Sertu Santoso (31) di Kafe Hugo's, beberapa waktu lalu.

"Tidak boleh kita menduga-duga. Tapi, yang ingin saya katakan, bahwa itu adalah segerombolan kriminal bersenjata yang tidak profesional. Kalau orang yang profesional tidak seperti itu caranya," ungkapnya.

Sjafrie yakin dalam waktu dekat kasus penyerangan itu akan terungkap oleh kepolisian. Maka itu, Sjafrie mengimbau agar memberi ruang untuk polisi bekerja mengungkap kasus ini.

"Di saat bersamaan, negara perlu mengoptimalkan kemampuan untuk menekan ancaman seperti itu. Dari aspek policy Kemenhan, kami concern pada peningkatan keunggulan, kemampuan dari profesionalitas aparat untuk menekan tingkat laju kriminalitas senjata," imbuhnya.

Penyerangan yang berlagnsung sistematis dan terencana itu terjadi pada Sabtu (23/3) sekitar pukul 01.00 WIB. Sebanyak 4 tahanan titipan Polda DIY ditembak mati. Mereka adalah Yohannes Yaun Manbait (38), Damailiar (38), Adrianus Candra (24), dan Hendrik Benyamin (39). Yohanes merupakan desersi anggota Brimob.

4 Tahanan merupakan tersangka kasus penusukan yang menewaskan anggota Kopassus Grub 2 Kandang Menjangan, Sertu Santoso (31) di Kafe Hugo's. Menurut Kapolda DIY Brigjen Polisi Sabar Raharjo penyerangan dilakukan oleh sekitar 17 orang. (Ism)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini