Sukses

Polri Akui Terlambat Amankan Lapas Sleman

Sudah ada permintaan tambahan pengamanan ke polisi dan TNI setempat setelah pemindahan 11 tahanan dari Mapolda DIY.

Aksi penyerangan di Lembaga Pemasyarakatan Cebongan, Sleman, Yogyakarta, bisa terjadi dengan leluasa karena kurangnya penjagaan setelah pemindahan 11 tahanan dari Mapolda DIY. Petugas baru tiba setelah para penyerang kabur dari lapas tersebut.

"Informasinya, petugas terlambat hadir. Info awal yang kita terima begitu," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Pol Boy Rafli Amar di Jakarta, Senin (25/3/2013).

Boy menambahkan, ada permintaan bantuan pengamanan setelah pemindahan 11 tahanan Polda DIY--4 di antaranya merupakan tersangka kasus pembunuhan anggota Kopassus Sertu Heru. "Informasinya mintanya dua, Polri dan TNI setempat. Jumlahnya belum tahu dari pihak polres," tutur Boy.

Penyerangan Sabtu 23 Maret itu menewaskan 4 tahanan. Mereka adalah Adrianus Candra (24), Damailiar (38),  Yohannes Yaun Manbait (38), dan Hendrik Benyamin (39).

Selain menembaki 4 tahanan tersangka kasus pembunuhan anggota Kopassus itu, para penyerang ini juga menganiaya petugas lapas. "Penganiayaan terhadap 8 sipir penjara," terang Boy.

Sementara, Kabid Humas Polda DIY AKBP Anny Pujiastuti mengatakan 11 tahanan terpaksa dipindah ke Lapas Cebongan karena ruang penahanan di Mapolda DIY tengah direnovasi. Dia membantah pemindahan ini dilakukan dengan alasan khawatir akan adanya penyerangan ke polda.

"Melihat kondisi lapas sedang direnovasi, renovasi karena lobang di atasnya. Maka kami pindahkan 11 tahanan itu. Tidak ada (kekhawatiran), ini murni rutan direnovasi," kata Anny. (Eks)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini