Sukses

Model Seksi Menyesal Setelah 330 Kali Operasi Plastik

Alicia Douvall sadar, masalah utama yang dulu ia hadapi, bukan karena bentuk payudara atau hidungnya. "Tapi tentang bagaimana aku melihat diriku sendiri."

Alicia Douvall sejatinya tidak jelek. Namun, entah mengapa mantan model asal Inggris itu merasa ia adalah "si itik buruk rupa". Operasi plastik pun jadi pelariannya.

Alicia terobsesi punya wajah dan bentuk tubuh seperti Barbie -- boneka bernama lengkap Barbara Millicent Roberts yang jadi ikon kesempurnaan fisik kaum hawa. Total, ia bahkan menjalani 330 kali operasi plastik. Melampaui Cindy Jackson -- yang dinobatkan jadi orang  yang menjalani bedah rekonstruksi terbanyak di dunia.

Sebagai perbandingan, Cindy Jackson yang memegang rekor dunia, menjalani 14 operasi besar dan 38 prosedur minor seperti botox.

Sementara Alicia, melakukan 71 operasi dengan anestesi, termasuk 16 operasi payudara, 7 operasi hidung, dan 3 facelift. Juga 260 prosedur lanjutan.

Operasi pertama, dengan target payudara, dilakukan di usia 17 tahun. Ia juga menjalani 12 operasi di sekitar mata, pipi, dan mengangkat implan payudaranya. Lalu, tulang rusuk yang dikecilkan agar tampak ramping, jari kaki yang dipendekkan "agar terlihat cantik di sepatu hak tinggi", perut, dan implan di bokong dan bawah dagunya.

Perempuan 34 tahun yang dikenal luas karena hubungan asmaranya dengan sejumlah semisal Simon Cowell,
mengklaim telah menghabiskan lebih dari 1,4 juta dolar Australia atau sekira Rp 14 miliar.

Segala pembedahan itu bahkan berisiko tinggi dan menyakitkan -- ditambah segala macam prosedur yang harus dilakukan sekali dalam seminggu.

"Aku membawa boneka Barbie ke salah satu konsultan medis, untuk menunjukkan itu yang kuinginkan," kata dia seperti dimuat News.com.au, Senin (25/3/2013)

Menyesal Kemudian

Apakah Alicia bahagia dengan segala operasi yang ia lakukan? Sama sekali tidak.

Obsesinya menjadi mirip Barbie berubah adiktif. Ia bahkan harus dirawat tiga kali di panti rehabilitasi mental. Citra dirinya terdistorsi.

Ia merasa, obsesinya dipanas-panasi para ahli bedah plastik. ''Tidak satupun dokter mencoba untuk menghentikan saya. Saya pikir mereka hanya ingin uang saya," kata dia. "Saya bahkan lebih memilih operasi plastik ketimbang pendidikan anak saya."

Demi memenuhi obsesinya, hampir tiap saat ia memakan menu yang sama: kedelai di atas roti panggang. "Tak pernah berlibur, aku bahkan merayu pacar-pacarku untuk membiayai operasi plastik," kata Alicia.

Suatu hari putri pertamanya meminta ia berhenti melakukan operasi plastik. Namun tak digubrisnya.

Dan, ia kini membayar mahal untuk obsesinya itu. Alicia tak bisa tersenyum lebar -- yang tulus dan natural. Juga bernafas normal melalui hidungnya.

"Aku bertanggung jawab atas apa yang aku putuskan. Tapi, dokter yang tetap mengoperasi meski aku dalam kondisi tak baik, juga berutang banyak jawaban."

Alicia baru menyadari, masalah utama yang dulu ia hadapi, bukan karena bentuk payudara atau hidungnya. "Tapi tentang bagaimana aku melihat diriku sendiri," kata dia. "Aku melihat foto-foto lamaku sebelum aku menjalani operasi, dan aku tak jelek. Aku berharap sebelumnya ada dokter yang menghentikanku dan mengarahkanku mencari bantuan ke ahli jiwa."

Dan meski menjalani bedah rekonstruksi yang dilakukan ahli bedah terkemuka. Saat melihat cermin, "yang aku lihat adalah bekas-bekas luka yang tak kentara."

Tak Sudi Masuk Guinness Book Of Records

Dan meski melampaui Cindy Jackson, yang memegang rekor  Guinness Book Of Records, Alicia tak sudi namanya tercatat sebagai pemegang rekor. "Tak ada yang lebih buruk dari itu," kata dia.

Menurut dia, berapa kali operasi plastik bukan sesuatu yang pantas dipamerkan. "Aku tidak bangga pada diriku sendiri hanya karena itu," kata dia.

Bahkan, ia tak setuju jika putrinya yang berusia 17 tahun memutuskan melakukan operasi plastik. "Aku bakal patah hati."

Alicia kini bahkan bertekad menjadi aktivis untuk melindungi perempuan rentan dari para ahli bedah plastik yang  tidak bermoral. (Ein)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.