Sukses

Gerakan 25 Maret, Pasek: Gulingkan Pemerintahan Itu Menyimpang

Terkait demontrasi yang digelar MKRI, Ketua Komisi III DPR Gede Pasek Suardika menyatakan jika itu menyampaikan ekspresi dan aspirasi merupakan hal yang wajar dalam demokrasi.

Terkait demontrasi yang digelar Majelis Kedaulatan Rakyat Indonesia (MKRI), Ketua Komisi III DPR Gede Pasek Suardika menyatakan jika itu menyampaikan ekspresi dan aspirasi merupakan hal yang wajar dalam demokrasi.

"Hanya kalau sudah arahnya mau menggulingkan, menurunkan pemerintah yang sah, itu sudah menyimpang," kata Pasek di Gedung DPR, Jakarta, Senin (25/3/2013).

Namun, dia tidak percaya bila demo itu akan sampai menggulingkan pemerintahan. "Masyarakat lebih senang tokoh-tokoh yang berbuat nyata daripada sekadar membuat hingar bingar, hiruk-pikuk, dan suasana sulit bagi masyarakat yang sedang giat-giatnya bekerja," ucapnya.

"Kok saya kira tidak masuk akal ya. Ya kalau bagi-bagi sembako itu bagus juga. Kita apresiasi," imbuhnya.

Menurutnya, daripada membuat kegaduhan politik, lebih baik membuat acara amal. "Salut kalau kegiatan begitu bisa berlanjut," ujar Pasek.

Gerakan 25 Maret yang sebelumnya digaungkan akan menuntut SBY-Boediono turun, berubah menjadi acara bakti sosial (baksos). Namun, acara yang sedianya digelar di Kantor Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, itu mendapat penolakan.

Menurut salah satu pegawai YLBHI yang enggan disebutkan namanya, acara baksos MKRI ini tanpa izin. Ketiadaan izin ini juga diakui salah satu aktivis MKRI Juan Forti Silalahi. Menurut Juan, ada miskomunikasi antara pihaknya dengan YLBHI. (Frd)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini