Sukses

Maju Caleg & Cabup Garut, Aceng Dinilai Tak Punya Sensitif Moral

Sekjen Partai Nasdem Patrice Rio Capela menilai, idealnya Aceng Fikri yang telah cacat secara politik tidak boleh mencalonkan lagi baik sebagai Caleg maupun sebagai Bupati Garut.

Mantan Bupati Garut Aceng Fikri yang telah dilengserkan dari kursi jabatannya akibat skandal poligami, mendaftarkan diri sebagai calon legislatif dari Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura). Bahkan Aceng juga dikabarkan akan maju lagi menjadi Bupati Garut pada Pilkada 2013 melalui Partai Hanura setelah dipecat dari Partai Golkar.

Menanggapi hal tersebut, Sekjen Partai Nasdem Patrice Rio Capela menilai, idealnya Aceng Fikri yang telah cacat secara politik tidak boleh mencalonkan lagi baik sebagai Caleg maupun sebagai Bupati Garut. Bila terus dilakukan, maka Partai Pimpinan Surya Paloh ini menilai bahwa Aceng tidak punya sensitif moral.

"Ya idealnya tidak (maju sebagai caleg atau Bupati lagi), karena bagaimana ceritanya orang yang sudah dipecat lalu mencalonkan lagi, kan itu harus ada sensitif moral ya, jadi kalau dia mau mencalonkan lagi ya lucu," kata Rio di Kantor DPP Partai NasDem, Gondangdia, Jakarta Pusat, Senin (25/3/2013).

Rio menyatakan, sebetulnya ia tidak mau mengomentari masuknya Aceng Fikri ke Partai Hanura lantaran bukan wilayahnya. Namun, terkait pencalonan Aceng sebagai Caleg maupun Bupati Garut kembali menjadi persoalan serius di bangsa ini.

"Saya tidak ingin mengomentari yang bukan wilayah kita, itu tanyakan saja kepada Hanura kenapa menerima Aceng, atau kenapa Aceng tertarik kepada Hanura," tuturnya.

"Jadi saya enggak tahu apa pertimbangan Hanura, mungkin isu itu tidak penting bagi mereka, yang pasti bagi Partai Nasdem ini penting. Jadi tidak mungkinlah orang yang sudah dipecat itu mencalonkan lagi. Jadi itu lucu dia juga enggak sensitif namanya," imbuh dia.

Sebelumnya, Mantan Bupati Garut Aceng Fikri mendaftar sebagai calon legislatif dari Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) untuk maju bertarung dalam Pemilu Legislatif 2014. Hal ini dibenarkan Ketua Umum Partai Hanura Wiranto.

"Hanura terbuka, siapa saja boleh mendaftar," kata Wiranto.

Wiranto menampik adanya transaksi uang terkait pencalegan mantan bupati yang sempat tersandung kasus nikah kilat tersebut. "Bukan karena transaksi uang, tetapi transaksi komitmen. Komitmennya adalah Hanura merupakan terminal terakhir untuk mengabdi kepada rakyat," ucap dia.

Jenderal Purnawirawan TNI ini berharap Hanura bisa menciptakan komitmen tersebut, sehingga muncul sebagai kekuatan baru. "Dari awal kami tidak menarik komitmen apa-apa selain terminal terakhir itu tadi," ucap Wiranto. (Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.