Sukses

Surya Paloh: Penerima dan Pelempar Isu Kudeta Mengada-ada

Menurut Surya Paloh, pelempar dan perespons isu kudeta itu sama-sama mengada-ada.

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh mengatakan isu kudeta yang akan dilakukan pada hari ini terlalu mengada-ada. Isu kudeta yang dihembuskan oleh Majelis Kedaulatan Rakyat Indonesia (MKRI) ini tidak perlu ditanggapi terlalu serius.

"Baik yang melemparkan isu maupun yang menerima isu dua-duanya terlalu mengada-ada. Yang merespons juga mengada-ada," kata Surya Paloh di Kantor DPP Partai NasDem, Jakarta Pusat, Senin (25/3/2013).

Sementara, Sekjen Partai NasDem Patrice Rio Capela mengatakan tidak mungkin kekuatan sipil bisa melakukan kudeta terhadap pemerintahan. Kudeta hanya bisa dilakukan oleh kelompok militer seperti yang terjadi di beberapa negara.

"Kudeta itu setahu saya adanya di Bali, jadi ada cafe namanya Kudeta. Jadi kalau kudeta di Jakarta bingung juga lokasinya di mana. Jadi isu-isu yang dihembuskan itu adalah guyonan-guyonan saja," tutur Rio.

Menurut Rio, isu kudeta yang dihembuskan saat ini sangat tidak jelas. "Karena sebentar lagi SBY juga akan selesai kok masa jabatannya. Jadi kudeta itu Jadi hanya menghambur-hanburkan cost sosial maupun cost politik," tambahnya.

Rio mengaku tidak yakin MKRI yang dikomandoi oleh Adhie Massardi dan Ratna Sarumpaet bisa melakukan kudeta pada saat ini.

"Saya juga tidak yakin MKRI itu mau melakukan kudeta, masa kudeta harus izin di jalan, isu kudeta itu biasanya dilakukan oleh militer dan tidak ada yang melakukan kudeta itu tanpa senjata," ungkapnya.

Karena itu, Rio yakin saat ini tidak mungkin terjadi kudeta seperti yang dihembuskan oleh beberapa orang belakangan ini, baik oleh pihak istana maupun MKRI. Karena tidak ada alasan kuat untuk melakukan kudeta.

"Jadi apa yang bisa dilakukan oleh MKRI untuk kudeta ini ya tidak ada. Saya yakin 1.000 persen tidak ada kudeta itu. Jadi itu seperti omongan orang pinggir jalan. Jadi isu kudeta itu kalau dikeluarkan oleh orang terpelajar itu sangat lucu," ujar Rio. (Eks)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.