Sukses

Pemberontak Tolak Akui PM Suriah Terpilih

Kelompok oposisi Suriah terpecah. Pemeberontak FSA tidak mengakui PM Ghassan Hitta yang terpilih di forum kelompok oposisi.

Pemberontak utama Tentara Pembebasan Suriah (FSA) menyatakan tidak mengakui Ghassan Hitto, perdana menteri pilihan oposisi. Penyataan penolakan ini diumumkan menyusul bantahan sengit dalam pemilihan PM di forum oposisi beberapa waktu lalu.

"Kami Tentara Pembebasan Suriah tidak mengakui Ghassan Hitto sebagai perdana menteri, karena Persekutuan Bangsa (lawan utama) tidak mencapai kesepakatan pada pemungutan suara pada 18 Maret," kata koordinator politik dan media FSA Louay Muqdad.

 "Saya berbicara atas nama Dewan Tentara dan Kepala Staf ketika saya mengatakan bahwa kami tidak dapat mengakui perdana menteri, yang dipaksakan pada Persekutuan Bangsa, bukan dipilih dalam permusyawaratan," kata Muqdad.

"Kami menyerukan anggota Persekutuan membetulkan yang salah," tambahnya.

Hitto menang pemilihan di Istanbul setelah 35 dari 49 anggota Persekutuan memilihnya. Dalam pertemuan tertutup selama 14 jam itu menyatukan lawan terkemuka, baik yang bermarkas di dalam maupun di luar Suriah.

Tapi, beberapa anggota kunci Persekutuan, termasuk juru bicara resmi Walid Buni, keluar dari pertemuan itu dan memboikot pemungutan suaranya.

Kemudian, setidaknya 12 anggota puncak Persekutuan mengumumkan menangguhkan keanggotaan mereka di badan lawan itu sebagai penentangan terhadap hasil pemilihan tersebut, yang mereka pandang tidak sah.

Beberapa pembangkang di Istanbul menyatakan Persaudaraan Muslim, kelompok lawan kuat Persekutuan, memasang Hitto sebagai calon pilihannya dalam pemilihan itu.

"Dengan segala hormat kepada Hitto, FSA tidak mungkin mengakui perdana menteri, yang tidak mencapai kesepakatan dari semua unsur Persekutuan," kata Muqdad.

Tanggapannya muncul sehari setelah kepala staf FSA Selim Idriss menyatakan Tentara Pembebasan Suriah, di semua kelompok dan masyarakat revolusioner, mensyaratkan dukungan dan kerja sama dengan perdana menteri atas kesepakatan.

Sementara itu, ketua lawan Suriah Ahmed Moaz al-Khatib mundur dari Persekutuan Bangsa Suriah (SNC), yang diakui sejumlah negara dan lembaga antarbangsa sebagai wakil sah rakyat Suriah.

"Saya mengumumkan pengunduran diri saya dari Persekutuan Bangsa Suriah. Sehingga saya bisa bekerja dengan kebebasan yang mungkin tak didapat di lembaga resmi," kata Khatib. (Ant/Adi)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.