Sukses

Isu Kudeta 25 Maret, Endriartono: Yang Jadi Korban Rakyat

Rencana kudeta terhadap pemerintahan SBY terkait gerakan atau unjuk rasa yang akan dilakukan MKRI pada 25 Maret 2013 tidak mungkin terjadi.

Rencana kudeta terhadap pemerintahan SBY terkait gerakan atau unjuk rasa yang akan dilakukan Majelis Kedaulatan Rakyat Indonesia (MKRI) pada 25 Maret 2013 tidak mungkin terjadi. Sebab unsur pendukungnya tak tampak hingga saat ini.

Jenderal Purnawirawan Endriartono Sutarto mengatakan, paling tidak ada 2 kekuatan yang dapat mendukung terjadinya kudeta. Namun, 2 hal itu tak tampak hingga kini.

"Pertama kekuatan militer aktif. Kedua kekuatan rakyat," kata Endriantono usai menghadiri diskusi di Rumah Kebangsaan, Jakarta, Jumat (22/3/2013).

Menurutnya, kudeta hanya akan menyengsarakan rakyat. Meski pihak yang mengkudeta mengatasnamakan kepentingan rakyat, imbas negatif pasti kembali ke rakyat.

"Kalau kudeta, yang menjadi pertanyaan berapa lama kudeta itu? Pasti akan ada kudeta balasan. Akhirnya saling kudeta. Yang jadi korban tentu rakyat-rakyat juga," jelas mantan Panglima TNI ini.

Ketua Presidium MKRI Ratna Sarumpaet menegaskan, unjuk rasa yang akan dilakukan organisasi massanya adalah menuntut Presiden SBY turun dari tampuk kepemimpinannya saat ini. Menurut Ratna, sudah banyak undang-undang yang tak lagi berpihak pada rakyat kecil.

MKRI mengusung 5 tuntutan yang akan disampaikan sebagai perlawanan terhadap Presiden SBY. 5 tunututan itu, yakni pertama, nasionalisasi tambang dan migas; kedua, turunkan impor; ketiga, selesaikan kasus korupsi besar, terutama jaringan istana, BLBI, kasus Century, KPU, Hambalang, dan pajak Cikeas. Keempat, hentikan konflik agama dan antargolongan; dan kelima, adili pelanggaran HAM berat. (Frd)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.