Sukses

KSAD: Kudeta Biasa dari Tentara, Tapi TNI AD Tidaklah

Kudeta dinilai bisa menimbulkan dampak buruk untuk bangsa. Pergantian presiden harus dengan cara demokrasi.

Kepala Staf Angtakan Darat (KSAD) Pramono Edhie Wibowo menjamin militer tidak akan melakukan kudeta terhadap pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono. Kudeta dinilai bisa menimbulkan dampak buruk untuk bangsa.

"Kudeta memang biasanya datang dari tentara. Tapi Angkatan Darat tidaklah," kata Pramono di Markas Besar TNI AD, Jakarta, Kamis (21/3/2013).

Dia menambahkan, kudeta tidak gampang dilakukan. Sebab, untuk melakukan kudeta harus dilakukan oleh petinggi tentara yang punya jaringan sangat kuat. Purnawirawan pun belum tentu bisa melakukan kudeta.

"Jadi KSAD tidak boleh melakukannya, itu bintangnya 4 yang punya jaring komando ke bawah," ujar Pramono.

Pramono mengaku telah menyampaikan kepada seluruh juniornya di militer bahwa kudeta merupakan jalan pengambilalihan kekuasaan yang tidak baik. Pergantian kekuasaan harus dijalankan melalui cara demokrasi yang dianut oleh Indonesia.

"Saya minta adik-adik saya junior untuk menjauhkan hal-hal seperti itu, tidak melakukan kudeta. Itu tidak baik, jangan. Ganti dengan cara yang smooth. Saya mengidamkan pergantian presiden seperti tentara, dihadiri semua, diucapkan anak buahnya. Itu kan indah," papar dia.

Tak hanya kepada militer, Pramono minta kepada kalangan sipil untuk tidak membesar-besarkan isu kudeta ini. "Saya juga minta bagi mereka yang tidak memegang senjata, janganlah mengembangkan isu kudeta, jangan memberi cerita pada anak cucu kita dengan berita yang tidak baik," katanya.

"Kalau boleh saya memohon, laluilah aturan sesuai dengan yang berlaku. Kan sudah kesepakatan dan AD tidak akan melakukan (kudeta) itu, saya jamin itu," ujar Pramono.

Isu kudeta mencuat seteah Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Marciano Norman mengatakan akan ada aksi demonstrasi menuntut SBY turun dari kursi presiden pada 25 Maret. Namun BIN memastikan tidak akan ada kudeta bersenjata. (Eks)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.