Sukses

Permintaan Rujuk Ditolak Istri, Pria Bunuh Anak Kandung

Setelah melakukan aksi nekatnya, pria itu pun mencoba bunuh diri dengan menggorok leher dan melukai perutnya.

Diduga depresi karena ditolak rujuk istrinya, seorang suami di Desa Lendang Nangka Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat tega membunuh  anak kandungnya yang masih balita. Setelah melakukan aksi nekatnya, pria itu pun mencoba bunuh diri dengan menggorok leher dan melukai perutnya.

Informasi yang dihimpun Liputan 6 SCTV Kamis (21/3/2013), kasus nahas yang menimpa Jihan Maulida terjadi pada Rabu (20/3) dini hari. Saat itu Jihan bersama kakak laki-lakinya Royandi (11) dijemput sang ayah, Junaidi, dari rumah ibunya. Mereka akan diajak menginap di rumah Junaidi, yang letaknya sekitar 3 kilometer dari rumah si istri yang telah 1 tahun diceraikannya.

Tak ada perasaan curiga sedikit pun dari si ibu bocah malang itu. "Hal tersebut biasa dilakukan Junaidi rutin setiap pekan, jika rindu ingin bertemu dan berkumpul dengan kedua buah hatinya," papar Musrihun, ibu mereka.

Namun entah apa yang ada dalam pikirannya ketika itu, Junaidi yang sehari hari berprofesi sebagai tukang potong kayu di desanya malah berupaya membunuh kedua anaknya. Saat sedang tertidur, diduga ia membenamkan bantal di wajah kedua anaknya.

Ulah nekat pelaku mengakibatkan anak keduanya Jihan meregang nyawa, sementara anak laki-lakinya, Royandi, luput dari upaya pembunuhan karena berhasil keluar kamar saat ingin dieksekusi sang ayah.

Royandi kini masih terlihat shock dan belum mampu menceritakan perlakuan sang ayah.

Usai melakukan aksinya, pelaku kemudian berlari keluar rumah dan melakukan upaya bunuh diri dengan menggorok leher dan melukai perutnya sendiri hingga terluka parah.

Aksi pelaku diketahui keluarga dan tetangga karena Junaidi berteriak kesakitan, sehingga mengundang perhatian warga sekitar. Ibu bocah malang itu mengaku sangat shock dengan aksi pelaku.

Keluarga menduga aksi nekad Junaidi dilakukan karena depresi, sebab niatnya untuk rujuk kembali dengan mantan istrinya ditolak keluarga. Selebihnya, Junaidi juga memang diketahui keluarga memiliki riwayat gangguan kejiwaan saat masih muda dulu dan hingga hari ini tidak pernah kambuh.

Bocah malang yang baru berusia 3 tahun itu langsung dimakamkan pada Rabu petang di kuburan desa setempat, di antar ratusan warga desa. Sementara pelaku kini masih dalam kondisi kritis, dalam perawatan intensif di RSUD Selong akibat luka di leher dan perut.

Kasus ini masih di tangani petugas Mapolres Lombok Timur, guna menyelidiki motif pelaku yang nekat menghabisi nyawa anak dan melakukan aksi bunuh diri. (Tnt)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini