Sukses

'Malaysia Kirim Tim Untuk Bunuh Sultan Sulu'

Juru bicara Kesultanan Sulu menyatakan, perwira Malaysia berpangkat Kolonel tiba di Filipina untuk melancarkan plot pembunuhan terhadap Sultan Kiram.

Konflik bersenjata di Sabah masih memanas. Kedua kubu yang bersengketa, baik pemerintah Malaysia dan Kesultanan Sulu masih bersikeras pada pendirian masing-masing bahwa Sabah adalah wilayah mereka.

Hingga kini ketegangan masih terjadi. Setelah 8 loyalis Sulu disidang dan didakwa pasal terorisme dan melawan Raja Malaysia, kini Sultan Sulu Jamalul Kiram III mendapat ancaman pembunuhan dari pihak Malaysia.

Juru bicara Kesultanan Sulu Abraham Idjirani menyatakan, perwira Malaysia berpangkat Kolonel tiba di Filipina untuk melancarkan plot pembunuhan terhadap Sultan Kiram.

"Berdasarkan informasi intelijien 'A1', perwira Malaysia bernama Sunny Ng tiba di Filipina dengan 4 pasukan komando," ungkap Idjirani, seperti dilansir GMA News, Kamis (21/3/2013).

Dalam laporan media Filipina Philstar, Idjirani menjelaskan, selain perwira dan 4 anggotanya, Malaysia juga menyewa 3 pembunuh bayaran dari kelompok New People’s Army asal Quezon, Filipina.

"Komando juga telah menyewa 3 anggota yang diduga dari New People’s Army dari Quezon untuk melaksanakan pembunuhan itu," ungkapnya.

Informasi rencana pembunuhan terhadap Sultan Kiram, sambung Idjirani, didapat dari penasehat politik kesultanan yang merupakan mantan pengacara, Pastor Saycon.

"Saycon juga menjadi target pembunuhan," ucap Idjirani.

Menurut Idjirani, Saycon mengetahui rencana pembunuhan tersebut dari koleganya, seorang pengusaha Malaysia Kenneth Lee.

"Lee bilang ke Saycon, Sunny Ng akan membunuh Sultan Kiram," jelas Idjirani.

Menindaklanjuti kabar tersebut, Idjirani pun mendesak Biro Investigasi Filipina, Kepolisian Nasional, dan Angkatan Bersenjata Filipina untuk memverifikasi informasi tersebut.

"Target dari tim pembunuh itu termasuk Sultan Jamalul Kiram dan para pendukungnya. Selain itu, penasihat Sultan Pastor Saycon juga menjadi incaran dari operasi tim tersebut," jelas Idjirani.

Menurut dia, untuk berjaga-jaga, pihak Kesultanan Sulu berencana memasang kamera CCTV di sekitar rumah Sultan Kiram. "Tapi Sultan tidak takut dengan ancaman tersebut," tandas Idjirani. (Riz)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.