Sukses

VIDEO: Diusulkan Jadi Ketum Demokrat, Ini Tanggapan SBY

Sebagai pendiri dan Ketua Dewan pembina, Susilo Bambang Yudhoyono tak pelak terkena imbasnya juga. Bahkan, ada kader Demokrat yang mengusulkan agar SBY sendiri yang menjadi ketua Umum. Apa tanggapan SBY?

Akhir Maret 2013, Partai Demokrat menggelar Kongres Luar Biasa (KLB). Agenda utamanya, mencari pengganti Anas Urbaningrum sebagai ketua umum. Meski masih sekitar sepekan lagi, hiruk-pikuknya sudah terdengar.

Sebagai pendiri dan Ketua Dewan pembina, Susilo Bambang Yudhoyono tak pelak terkena imbasnya juga. Bahkan, ada kader Demokrat yang mengusulkan agar SBY sendiri yang menjadi ketua umum. Apa tanggapan SBY? "Kalau saya mau jadi ketua umum sudah dulu-dulu, tahun 2005-2010. Saya pikir tidak tepatlah," kata putra Pacitan itu.

Pendirian itu disampaikan SBY saat Retno Pinasti dan Mochamad Achir dari SCTV mewawancarai SBY dan keluarga di Wisma Negara, Jakarta.

Wawancara yang juga dihadiri Ibu Negara Ani Yudhoyono dan putra bungsu Edhie Baskoro Yudhoyono ini ditayangkan SCTV bertajuk "SBY dan Keluarga Bicara" pada Rabu (20/3/2013) malam.

Berikut wawancara lengkap terkait KLB Demokrat dan harapan SBY setelah turun jabatan:

Retno: Kembali ke soal politik. Makin panas tampaknya, makin dekat ke 2014. Dalam waktu dekat juga ada KLB Partai Demokrat. Bagaimana Bapak melihat pelaksanan KLB?

SBY: Itu juga beritanya luar bisa. Sebenarnya tidak seseram yang diberitakan di mana-mana. Di warung kopi, di ruang talk show, liputan televisi, dan media massa. Ya,  namanya politik selalu ada perbedaan pandangan, selalu ada riak-riaknya. Bukan hanya khusus Partai Demokrat, partai mana pun juga begitu.

Kongres ini kan diperlukan karena ketua umumnya sudah berhenti. Sedangkan beberapa minggu lagi partai-partai harus menyerahkan DCS untuk menjadi anggota legislatif nanti. Tidak mungkin kalau Partai Demokrat tidak punya ketua umum. Mekanisme memilih ketua umum ya melalui kongres. Jadi ini sebenarnya tidak luar biasa.

Tapi begini, benar yang disampaikan tadi, Demokrat masih menghadapi masalah dan cobaan. Partai kami dalam 2,5 tahun mengalami kemerosotan luar biasa, maka bagaimana judul besar pembenahan, harapan saya kongres berjalan dengan baik. tidak perlu gaduh, tidak perlu kekerasan. Karena tidak membawa kebaikan bagi partai dan juga jutaan orang yang hidupnya tergantung dan ditopang kegiatan Partai Demokrat.

Saya ingin seperti itu, biarkan mengalir, proses demokrasi berjalan. Mudah-mudahan bisa diselesaikan dengan baik. Penuh kekeluargaan dan bisa dipilih ketua umum yang betul-betul mengurusi partai selama 2 tahun ini. Akhirnya insya Allah partai kami bisa bangkit kembali.
 
Achir: Pak SBY sebenarnya memiliki tradisi politik ketika misalnya  bicara kenegaraan selalu di istana. Politik di rumah. Tapi, masyarakat penasaran saat KLB ada calon yang disampaikan langsung, mungkin dari keluarga.
 
SBY: Begini. Itu banyak sekali rumor...kalau harapan, dan permintaan dari rakyat Demokrat itu banyak sekali. Ada yang minta saya langsung jadi ketua umum.

Retno: Jadi merangkap gitu, Pak?

SBY: Pokoknya SBY jadi ketua umum selama 2,5 tahun agar Demokrat bersatu dan partai ini selamat dan bangkit kembali. Saya katakan begini. Kalau saya mau jadi ketua umum sudah dulu-dulu, tahun 2005-2010. Saya pikir tidak tepatlah. Kita bicarakan baik-baik nanti. Karena kalau ada musyawarahmufakat, kita bahas sejumlah nama, kemudian kalau nanti cocok, nama ini yang paling tepat ya itu.

Jadi lebih bagus saya berhenti di situ, daripada nanti salah pengertian dikira sudah mempersiapkan si ini atau si itu. Kita bicarakan dulu. Karena partai ini kan juga apa bisa berbicara satu sama lain. Kalau pada akhirnya nanti tidak harus kompetisi yang keras, bisa dibangun pengertian yang baik, sekali lagi, seperti musyawarah mufakat, ya itu yang baik. Tapi kalau harus ada pemilihan, sepanjang itu teduh, juga baik. Semuanya demokratis. Itu yang insya Allah kami jalankan nanti.

Achir: Siapapun yang terpilih itu dijalankan...

SBY: Ya, ya, pasti.

Retno: Menyangkut isu demokrasi, kalau kita bicara, bapak jadi presiden kan cukup lama. Bahkan terlama di era reformasi, legacy apa yang ingin Bapak tinggalkan? Apakah sebagai Bapak Demokrasi, misalnya.

SBY: paling berat kalau saya ditanya legacy. Banyak sekali wartawan kita atau wartawan asing ketika mewawancarai, "Mr President, kira-kira Anda ingin dikenang seperti apa, legacy-nya seperti apa." Tidak mudah menjawabnya. Tapi begini saja, Mbak Eno, Mas Achir, mungkin cukuplah bagi saya kalau rakyat indonesia ingat kalau saya adalah salah satu presiden yang pernah bekerja, berikhtiar, bekerja dan berupaya untuk kebaikan negeri ini. Dan ketika saya memimpin negeri ini, Indonesia tengah berada dalam masa perubahan, masa transisi dan masa transformasi yang tidak mudah, kompleks, banyak permasalahan dan tantangan.

Kalau rakyat Indonesia masih ingat seorang SBY mengemban tugas di era seperti itu dengan niat dan tujuan yang baik, saya sudah bersyukur. Selebihnya biarlah sejarah nanti yang menentukan, biarlah rakyat yang ingin mengatakan seperti apa saya dalam mengemban tugas, insya Allah, selama 10 tahun. Saya kira begitu.

Retno: Baik, Pak SBY, Ibu Ani, Mas Agus, Mas Agus, Mas Ibas. Terima kasih sudah bersama kami. Dan juga terima kasih cerita lucu tadi ya. Terima kasih banyak.

SBY: Sama-sama, Mbak Enok dan Mas Achir.
(Yus)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini