Sukses

Bayi Dara Meninggal, Jokowi Turut Belasungkawa

Belajar dari peristiwa Dara dan Dera, Jokowi mengatakan Pemprov DKI telah menganggarkan dana untuk menambah faslitas RS dan puskesmas.

Bayi Dara Nur Anggraini menyusul saudara kembarnya Dera Nur Anggraini yang terlebih dulu berpulang. Dara meninggal dunia di RSCM Jakarta akibat infeksi darah yang dideritanya itu dimakamkan di TPU Wakaf Musholla Darussalam, Jati Padang, Pasar Minggu.

Menanggapi hal tersebut, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menyatakan turut berduka cita atas meninggalnya bayi Dara.

"Saya belum tahu secara detailnya. Ya, kita turut berduka cita pastinya," ujar Joko Widodo di Gedung Balaikota DKI Jakarta, Rabu (20/3/2013).

Ia mengatakan kondisi Bayi Dara sejak dilahirkan memang membutuhkan perawatan yang cukup intensif. Apalagi bayi tersebut lahir dalam keadaan tidak normal.

"Ya karena memang secara kelahiran memang juga sudah prematur 1,3 kilogranm dan lahirnya kembar juga," kata dia.

Belajar dari peristiwa Dara dan Dera, Jokowi mengatakan, pihaknya telah menganggarkan dana untuk penambahan fasilitas di RS dan puskesmas. Seperti, pembuatan ruang NICU (Neonatal Intensive Care Unit) dan juga menambah ruangan dan peralatan kedokteran di tiap puskesmas. Namun, hal itu tidak bisa berlangsung cepat dan membutuhkan proses.

"Tetep ditambah. Rumah sakit yang kurang ruang ditambah, termasuk puskesmas bila kurang fasilitas. Tapi perlu waktu semuanya. Kalau di swasta, kita punya uang sekarang bisa dibelanjakan sekarang juga kalau butuh. Kalau di pemerintahan tidak bisa," ungkapnya.

"Kita punya duit di APBD tapi masih menunggu. Belum lagi di dewan makan waktu lama, jadi ya begitulah," lanjut mantan Walikota Solo ini.

Bayi Dera dan Dara lahir pada 11 Februari 2013. Keduanya lahir secara prematur sehingga dimasukkan ke dalam inkubator. Berdasarkan pemeriksaan, pihak RS Zahirah menemukan adanya kelainan pada kerongkongan (atresia esofagus) pada bayi Dera.

Selang beberapa hari, pada Sabtu (16/2) sekitar pukul 18.00 WIB pasien bayi atas nama Dera meninggal dunia. Sementara saudari kembarnya, Dara, menjalani perawatan di RSUD Tarakan, Jakarta.

Kasus bayi Dara dan Dera jadi sorotan publik setelah sejumlah rumah sakit menolak untuk merawat si kembar di fasilitas NICU. Sang ayah mengaku ditolah 10 rumah sakit baik pemerintah maupun swasta. Namun menurut pihak rumah sakit, bayi kembar tersebut tidak ditolak tapi memang tidak bisa dirawat karena keterbatasan jumlah peralatan NICU.(Adi)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini