Sukses

Penuh Emosi, Paus Fransiskus I Bersumpah Mengasihi Yang Termiskin

Saat berpawai Paus Fransiskus mengacungkan jempol, berhenti untuk mencium bayi, bahkan turun dari mobil untuk memberkati mereka yang cacat fisik dan sakit.

Paus Fransiskus I berlutut di makam Santo Petrus. Mengenakan jubah yang dilengkapi simbol-simbol kepausan, ia mengucap sumpah merangkul orang-orang termiskin dan terlemah. Hari ini  Jorge Mario Bergoglio, asal Argentina, resmi dilantik sebagai pemimpin 1,2 miliar umat Katolik dunia.

Hampir 200 ribu peziarah merayakan pelantikan Paus pertama asal Amerika Latin di Lapangan Santo Petrus, melambaikan bendera dari dari seluruh dunia. Terutama bendera biru dari negeri asalnya: Argentina.

Dalam amanat yang sangat dipengaruhi ajaran Santo Fransiskus dari Asisi, orang kudus yang dipilih sebagai inspirasinya, Paus mendesak pemimpin ekonomi dan politik dunia "tidak mengizinkan pertanda kehancuran dan kematian mengiringi kemajuan dunia".

Suara Paus Fransiskus meninggi, dengan penuh emosi, mengatakan seorang Paus, "harus merangkul dengan segala kasih sayang lembut semua umat manusia, terutama mereka yang paling miskin, paling lemah, dan paling dianggap tak penting".

"Di tengah kegelapan pekat, kita membutuhkan secercah sinar harapan" kata Paus berusia 76 tahun itu, setelah berpawai di sepanjang alun-alun Santo Petrus, bermandikan cahaya, di antara teriakan "Hidup Paus!".

Mantan Kardinal Argentina tersebut sebelumnya dikenal atas kritik kerasnya pada International Monetary Fund (IMF) dan kapitalisme pasar yang liar.

Dalam upacara pelantikan Paus ke-265 itu, ia menerima papal pallium, kain yang menjadi simbol peran Paus sebagai gembala. Dan salib merah yang mewakili luka-luka Yesus Kristus.

Tak ketinggalan, "Cincin Nelayan" disematkan oleh Angelo Sodano, dekan para kardinal. Cincin itu secara tradisional dikenakan para Paus, sebagai bentuk penghormatan pada Santo Petrus, seorang nelayan.

"Dengan kepemimpinan Paus Fransiskus, gereja akan lebih dekat dengan masyarakat dan dunia modern," kata pastur Rodrigo Grajales asal Kolumbia, berharap.

Rendah Hati

Sebelumnya, saat berpawai, Paus mengacungkan jempol, pada para jemaah. Berhenti untuk mencium bayi dan bahkan keluar dari mobil pada satu titik untuk memberkati orang cacat.

Putra seorang imigran Italia yang berprofesi sebagai pegawai kereta api itu memenangkan hati para kardinal, juga umat dengan gayanya yang informal dan sederhana-- yang kontras dengan megahnya upacara hari ini.

Bergoglio adalah pilihan yang mengejutkan, untuk menggantikan posisi Benediktus XVI yang mundur karena usia sepuh. Menjadikannya Paus pertama yang mundur sejak Abad Pertengahan, dalam 600 tahun terakhir. (Ein)


* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.