Sukses

SBY Pimpin Panel Tingkat Tinggi ke-4 PBB di Bali 25-27 Maret

Presiden SBY akan memimpin pertemuan United Nations High Level Panel (UNHLP) di Bali yang rencananya digelar pada 25 hingga 27 Maret 2013.

Presiden SBY akan memimpin pertemuan keempat High-Level Panel (HLP) of Eminent Persons on Post-2015 Development di Bali. Rencananya digelar pada 25 hingga 27 Maret 2013.

"Pertemuan HLP atau panel tingkat tinggi itu rencanya akan dihadiri oleh SBY, Presiden Liberia Ellen Johnson Sirleaf selaku ketua bersama (co-chairs) HLP itu, disamping tokoh-tokoh terkemuka dunia lainnya yang mewakili pemerintah, dunia usaha, dan kalangan masyarakat sipil. Sementara Perdana Menteri Inggris David Cameron selaku salah satu co-chairs berhalangan hadir," tulis Sekretariat Kabinet Indonesia pada situs resminya, Selasa (19/3/2013).

Staf Khusus Presiden bidang Hubungan Internasional Teuku Faizasyah mengatakan, pertemuan di Bali akan membahas aspek-aspek global dari perumusan sasaran pembangunan pasca-2015. Pembahasan akan difokuskan pada isu kemitraan global dan perangkat-perangkat implementasi agenda pembangunan baru.

"Pembahasan di Bali sejatinya merupakan mata rangkaian dari serangkaian pembahasan Panel Tingkat Tinggi sebelumnya," kata Faiza di Jakarta.

Dalam pertemuan pertama di New York pada September 2012 telah dibahas elemen-elemen pokok yang perlu diangkat dalam agenda pembangunan pasca-2015. Selanjutnya dalam pertemuan di London pada November 2012 telah dibahas masalah kemisikinan di tingkat individual dan rumah tangga, sementara dalam pertemuan di Monrovia pada Januari 2013 telah dibahas fakto-faktor utama di tingkat nasional yang mendukung kesejahteraan yang berkelanjutan (sustained prosperity).

Sebelumnya pada pertemuan di Monrovia, SBY telah mengidentifikasi adanya 3 kelompok pemikiran terkait tindak lanjut komitmen MDGs.  

"Pertama adalah mengadopsi MDGs sbegaimana yang ada dengan memperkuatnya. Kedua, melanjutkan sasaran MDGs dan mengidentifikasi target-target baru. Ketiga, menyusun target pembangunan baru untuk agenda pasca-2015," ungkap Faiza seperti dilansir setkab.go.id.

Terlepas dari ketiga pemikiran yang berkembang itu, menurut Faiza, SBY menilai MDGs telah banyak membawa banyak manfaat. Oleh karena itu apa yang telah dicapai selama ini perlu dilanjutkan dan diperkuat. Bila dianggap perlu, dapat ditambahkan beberapa target pembangunan baru.

Faiza juga memaparkan, pada setiap kesempatan pertemuan tersebut SBY selalu menggarisbawahi arti penting agenda pembangunan pasca-2015 dalam memperhatikan suatu pembangunan berkelanjutan yang berkeadilan (sustainable growth with equity).

"Agenda ini harus menggarisbawahi tantangan-tantangan yang dihadapi untuk memenuhi kebutuhan 9 miliar penduduk dunia, itu berarti memperhatikan kebutuhan pangan yang makin meningkat, energi, lapangan pekerjaan, infrastruktur, dan lingkungan," ungkapnya.

Selain itu, Faiza juga memperkirakan HLP kali ini akan memunculkan Komunike Bali yang akan mencerminkan jalannya pembahasan pertemuan dan langkah-langkah bagi pencapaian agenda pembangunan pasca-2015.

"Hasil akhir dari Panel Tingkat Tinggi akan disampaikan ke Sekjen PBB pada akhir Mei 2013 mendatang, dan selanjutnya dibahas dalam forum Majelis Umum PBB," pungkas Faiza. (Tnt)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.