Sukses

Benny K Harman Jalani Pemeriksaan Lanjutan Kasus Simulator SIM

Benny K Harman diperiksa sebagai saksi kasus korupsi anggaran Simulator Surat Izin Mengemudi (SIM).

Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) memeriksa politisi Partai Demokrat Benny K Harman. Mantan Ketua Komisi III DPR ini diperiksa sebagai saksi kasus korupsi anggaran Simulator Surat Izin Mengemudi (SIM).

"Ini pemeriksaan lanjutan kasus Simulator," ucap Benny saat di gedung KPK, Jakarta, Selasa (19/3/2013).

Kader Demokrat yang kini menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi VI ini tiba di gedung KPK sekitar pukul 09.40 WIB. Calon Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) yang diusung Demokrat ini mengenakan kemeja batik dan didampingi salah seorang rekannya.

KPK menduga sejumlah anggota Komisi III DPR mengetahui tentang pengadaan barang simulator SIM ini. Mereka yakni yakni Bambang Soesatyo, Azis Syamsudin, Herman Heri, dan Benny K Harman.

Para politisi Senayan ini diduga mengetahui pembahasan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/ Lembaga (RKA KL) tahun 2011. Bahkan, diduga menerima fee masing-masing Rp 1 miliar.

Bambang Soesatyo sudah membantah tudingan ini. Politisi Partai Golkar ini membantah terlibat pengaturan anggaran Simulator SIM ini. Dirinya meyakini proyek yang menelan dana sebesar Rp 196 miliar itu tidak melalui persetujuan Komisi III DPR lantaran dana tersebut berasal dari PNBP.

Bantahan juga dilayangkan oleh politisi Golkar Azis Syamsuddin. Dia mengatakan sumber anggaran dalam sebuah proyek berasal dari APBN, APBNP, PNBP, Hibah, dan utang luar negeri. Begitu juga dengan Benny K Harman dan Herman Heri yang sudah membantah.

Sedangkan untuk proyek Simulator SIM tersebut masuk dalam kriteria proyek yang dibiayai PNBP (Pendapatan Negara Bukan Pajak). Aziz menjelaskan, yang dibahas di badan anggaran (Banggar) DPR hanya perolehan dari PNBP. (Eks)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini