Sukses

7 Jenderal Sodorkan 6 Capres ke SBY, PDIP: Salah Sasaran

Seharusnya 7 purnawirawan jenderal TNI itu menyampaikan usulan capres kepada masing-masing pimpinan partai politik, bukan ke Presiden SBY.

Berbekal 6 nama kandidat calon presiden, sebanyak 7 purnawirawan jenderal TNI menemui Presiden SBY beberapa waktu yang lalu. Namun tindakan para purnawirawan jenderal ini dianggap sebagai langkah yang salah sasaran oleh PDIP.

"Salah sasaran kalau menyodorkan nama capres ke Presiden," kata politisi PDIP TB Hasannudin di Gedung DPR, Jakarta, Senin (18/3/2013).

Wakil Ketua Komisi I DPR ini menyatakan, seharusnya 7 purnawirawan jenderal itu menyampaikan usulan capres kepada masing-masing pimpinan partai politik, bukan ke SBY. Sebab Indonesia adalah negara demokrasi, bukan monarki kerajaan di mana pemimpin dipilih berdasarkan titah raja.

"Kalau punya nama capres harusnya datang ke ketum partai dan atau ke Cikeas, bukan ke Istana. Ini bukan kerajaan, ini zamannya demokrasi," tuturnya.

Terkait rumor adanya kudeta pasca-pertemuan 7 purnawirawan jenderal dengan SBY itu, Hasanuddin menyatakan konstelasi politik militer saat ini sudah berbeda dengan masa Orde Baru.

"Posisi jenderal era Orde Baru dan era Reformasi itu sudah lain. Kalau dulu pensiunan jenderal sudah ada hubungan yang tidak terbantahkan dengan TNI sendiri, sekarang tidak terorganisir dan tidak ada komunitas itu," ujar Hasanuddin.

Gerakan kudeta tersebut, lanjut dia, baru bisa terealisasi apabila mendapat dukungan bersenjata dari kalangan militer. Selama hal itu tidak terjadi, kudeta hanya sebatas wacana yang tak perlu diambil pusing.

"Jadi harus hati-hati isu-isu kudeta itu. Dan jangan terlalu dimainkan, kecuali yang kudeta itu mereka yang bersenjata," pungkas Hasanuddin.

7 Jenderal TNI yang menemui Presiden SBY pada 13 Maret lalu, yakni mantan Komandan Pendidikan dan Latihan TNI AD Letjen (Purn) Suaidi Marasabessy, mantan Komandan Pendidikan dan Latihan TNI AD Luhut B Panjaitan, mantan Wakil Panglima TNI Jenderal (Purn) Fachrul Rozi, mantan KSAD Jenderal (Purn) Subagyo HS, mantan Kepala Staf Teritorial TNI Letjen (Purn) Agus Widjojo, mantan Panglima Kostrad Letjen (Purn) Johny J Lumintang, dan Sumardi.

Sedangkan 6 nama capres yang dibawa 7 jenderal itu, yakni Gubernur DKI Jakarta Jokowi, Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD, Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie. (Ndy)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini