Sukses

Ahok: BUMD Yang Rugikan Pemprov Bakal Didivestasi

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengungkapkan , BUMD yang tak memberikan kontribusi pada Pendapatan Asli Daerah (PAD) akan segera dilakukan divestasi atau pelepasan saham.

Sekitar 10 BUMD diperkirakan tak memberi masukan pada Pendapatan Asli Daerah (PAD). Dua di antaranya yaitu PT Cemani Toka dan PT Ratax. Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengungkapkan, BUMD yang tak memberikan kontribusi pada PAD itu akan segera dilakukan divestasi atau pelepasan saham.

"BUMD yang sahamnya Pemprov kecil-kecil, yang mulai rugi, kami lebih baik minta BPKP analisa berapa. Kalau masih untung, diterusin. Kalau enggak untung, kami mau divestasi," kata Ahok di Balaikota Jakarta, Jumat (15/3/2013).

Salah satunya, sebut Ahok, PT Ratax. Perusahaan taksi itu tak memberikan keuntungan selama 3 tahun. Pemprov DKI memiliki 12 persen saham di perusahaan ini. Kemudian PT Pakuan dan PT Grahasari Surya Jaya yang merupakan BUMD bidang hotel dan pariwisata.

"Makanya suruh BPKP kaji kan. Ruginya berapa sekarang, gitu. Kalau saham-saham kami kecil, keluar saja, dari pada rugi terus. Jumlahnya belum tahu, kan masih dihitung. Minimal pasti 2 BUMD. Tanya Pak Hasan Basri (Asisten Perekonomian)," jelasnya.

Selain itu, lanjut dia, BUMD bidang properti BP THR Lokasari akan ditutup dan dijadikan Unit Pelaksana Tugas. "Terus seperti Lokasari. Nah, itu kan menyalahi. Itu mau ditutup, di bawah UPT DPMP saja. Jadi UPT saja," ungkap Ahok.

Ia menyebutkan, sebenarnya Pemprov tak rugi besar dari beberapa BUMD itu, namun keuntungan hasil asetnya tak dianggap optimal. Untuk itu, akan dibuat suatu Holding Company yang menaungi sekitar 23 BUMD.

"BUMD itu, jelas pak gubernur, menginstruksikan segera membentuk holding atau induk. Lagi diurus. Itu masuk perda juga. Kita targetkan akhir tahun ini selesai untuk holding-nya, ya bikin PT. Namanya belum tahu," tutur Ahok.

Jika murni bisnis, BUMD yang banyak memberi keuntungan adalah kelompok bidang properti. BUMD itu ditargetkan harus bisa menyumbang sekitar Rp 1 triliun hingga 2017. "Tapi kalau dihitung dari pak gubernur, kalau tidak sampai 2017 bisa, jika (BUMD) dikelola dengan baik," tukas Ahok.(Ali)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.