Sukses

Petir Saat Benediktus XVI Mundur, Burung Camar Sambut Paus Baru

Kemunculan camar laut di cerobong asap Kapel Sistina, mungkin sebuah kebetulan. Tapi ada yang menganggapnya sebagai pertanda.

Burung camar laut menjadi sensasi saat ia bertenger di cerobong asap Kapel Sistina, Vatikan. Di tengah konklaf rahasia untuk memilih pemimpin Tahta Suci Vatikan, pengganti Paus Benediktus VI.

Kehadirannya menarik perhatian ribuan orang, yang berlindung di bawah payung di lapangan Santo Petrus. Menanti apakah asap hitam atau putih yang keluar dari cerobong tempatnya bertenger -- putih berarti Paus baru telah terpilih, hitam berarti sebaliknya.

Tak hanya menerbitkan senyum, ia pun jadi sensasi di dunia maya, akun @SaintSeagull, disusul @PapalSeagull, muncul di Twitter sesaat setelah kemunculannya.

Kemunculan camar laut, yang sebentar-sebentar terbang meninggalkan cerobong asap, lalu kembali, dan kemudian diganti temannya, mungkin hanya kebetulan. Namun, ada juga yang menganggapnya sebagai pertanda.

"Jika camar laut itu terkena api dari cerobong, ia bisa dianggap sebagai burung phoenix -- simbol kebangkitan," tulis Edward-Isaac Dovere, reporter Politico, dalam Twitternya, seperti dimuat CBS, Kamis (13/3/2013).

"Baru saja aku akan melaporkan tentang keberadaannya, camar laut itu pergi, lalu kembali lagi, kemudian terbang menjauh.... ini jelas simbol keragu-raguan dari mereka yang sedang memilih dalam konklaf," kata  Robert Mackey, reporter sekaligus editor The Lede, blog berita milik The New York Times.

Sementara, Michael Peppard dari majalah Commonweal, punya analisis yang lebih relijius. Ia menjelaskan arti camar laut dalam sejarah Romawi. Yang mungkin dikaitkan dengan pertanda saat pemilihan Paus Fabianus

Seperti dimuat BBC, pastur Thomas Reese dari Woodstock Theological Centre menilai, burung itu adalah pertanda dari Tuhan.

Apapun maknanya, kehadiran burung itu mengalihkan perhatian mereka yang menunggu. Tak lama sebelum asap putih berhembus dari cerobong, burung itu pergi dan tak kembali.

Fenomena kehadiran burung itu mewarnai proses pemilihan Kardinal Argentina, Jorge Mario Bergoglio sebagai Paus yang baru. Dengan gelar Paus Fransiskus I.

Petir Saat Benediktus XVI Mundur

"Pertanda alam" sebelumnya juga terlihat usai Benediktus XVI menyatakan mundur. Beberapa jam kemudian, petir sungguhan menyambar kubah Basilika Santo Petrus.

Tak hanya sekali, petir menyambar sebanyak dua kali. Kilat panjang menciptakan efek terang mengerikan, kala mengenai kubah salah satu gereja paling suci Katolik. Sebagian orang menganggapnya sebagai "pertanda dari langit". Entah apa yang dimaksud.

Benediktus XVI menjadi Paus pertama yang mundur, dalam kurun waktu 600 tahun terakhir. Sebelumnya, ada Paus Gregorius XII, yang mengundurkan diri pada tahun 1415 di tengah perpecahan di dalam gereja.(Ein)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.