Sukses

Baku Pukul Terjadi Saat Eksekusi Rumah Dinas TNI di Bogor

Penghuni rumah dibantu warga melakukan perlawanan dan menghadang personil TNI saat akan memasuki rumah.

Kericuhan mewarnai proses eksekusi salah satu rumah dinas milik TNI di Sempur, Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis pagi (14/3/2013). Penghuni rumah dibantu warga melakukan perlawanan dan menghadang personil TNI saat akan memasuki rumah.

Aksi penghadangan warga dan pemilik rumah berujung bentrok. Para personil TNI akhirnya memilih mundur untuk menghindari bentrokan meluas akibat aksi penolakan warga itu.

Suasana ricuh sudah nampak sejak awal. Pemilik rumah dan warga Sempur, Kota Bogor, melakukan aksi penolakan dengan membakar ban di tengah jalan. Aksi dilakukan guna membarikade personil yang akan melakukan eksekusi paksa.

Penolakan pemilik rumah dibantu warga semakin terlihat saat puluhan personil TNI yang dikerahkan untuk eksekusi paksa dihadang. Bahkan TNI dihalang-halangi untuk memasuki rumah.

Aksi saling pukul dan saling dorong antara pemilik rumah dan personi TNI tak terhindarkan. Bahkan sejumlah warga sempat terkena pukulan personi TNI yang terus merangsek masuk rumah untuk melakukan eksekusi.

Di pintu masuk rumah pun pemilik rumah telah menghadang. Sehingga personil TNI nyaris tak dapat berbuat apa-apa. TNI akhirnya memilih mundur dari lokasi rumah yang akan dieksekusi guna menghindari bentrokan meluas dan jatuh korban.

Eksekusi atas salah satu rumah dinas milik TNI dilakukan setelah sebelumnya TNI melalui Korem 061 Suryakancana melayangkan tiga kali surat peringatan. TNI memberi tenggat waktu 3 hari tambahan kepada penghuni untuk mengosongkan rumah. Namun peringatan itu tak digubris penghuni rumah. Hingga akhirnya TNI melakukan upaya eksekusi paksa.

Meski upaya ekseskusi paksa gagal dilakukan, Korem 061 Suryakancana memastikan eksekusi akan tetap dilakukan. "Kami tenggat waktu tambahan selama 3 hari ke depan," kata Kepala Staf Korem 061 Suryakencana, Letkol Inf Veri Sudiarto. (Ism)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini