Sukses

2 Wanita Topless Saat Pemilihan Paus di Vatikan

Dua wanita tersebut melancarkan aksi protes sesaat setelah 115 kardinal masuk ke Kapel Sistine untuk memulai proses pemilihan paus baru.

Aksi demonstrasi dengan topless atau bertelanjang dada kembali dilakukan aktivis FEMEN. 2 Wanita yang berasal dari Ukraina itu langsung ditangkap polisi setempat saat berdemonstrasi tanpa busana atas di alun-alun St Peter, luar Vatikan.

Seperti dilansir Boston Herald, Rabu (13/3/2013), 2 wanita tersebut melancarkan aksi protes sesaat setelah 115 kardinal masuk ke Kapel Sistine untuk memulai proses pemilihan paus baru, menggantikan Paus Benediktus XVI yang mengundurkan diri pertengahan Februari 2013 lalu.

Sejumlah saksi mata menceritakan, dalam aksinya 2 wanita itu menyalakan suar asap berwarna merah jambu di satu bukit di atas Vatikan. Kemudian 2 aktivis tersebut berteriak meminta agar tidak ada lagi Paus di muka bumi ini.

"Tak ada lagi Paus," seru salah satu wanita topless tersebut.

Menurut sumber, kelompok-kelompok feminis telah lama menuntut peran lebih besar bagi kaum wanita dalam Gereja Katolik -- yang selama ini hanya memperbolehkan kaum pria ditahbiskan jadi imam.

Hingga saat ini, belum diketahui identitas kedua wanita itu. Petugas keamanan setempat menolak memberi keterangan lebih lanjut.

Aksi Topless Sebelumnya

Aksi protes topless dari aktivis FEMEN sering bergema di Eropa. Pada akhir Februari kemarin. 3 Perempuan muda sekonyong-konyong mendekati Mantan Perdana Menteri Italia Silvio Berlusconi yang mendatangiTPS di Milan untuk memberi suara dalam pemilihan umum. Ketiga wanita tersebut melucuti pakaian yang menutupi tubuh bagian atas, dan berusaha menerjang Bos AC Milan itu.

Pernah juga terjadi aksi topless di Gereja Katedral Notre Dame, Paris. 8 Wanita aktivis komunitas Femen itu memulai aksi gilanya dengan memasuki gereja saat jemaat sedang berdoa. Aksi mereka dilakukan untuk merayakan mundurnya pemimpin Paus Benediktus XVI.

Belum sampai disitu, demo bertelanjang dada pernah dilakukan saat Paus Benediktus XVI sedang memimpin doa Angelus. Posisi Paus saat itu berada di jendela apartemen pribadinya di St. Peter's Square, Vatican City, Minggu 13 Januari 2013, waktu setempat.

Mereka memprotes sikap Vatikan yang menentang keras pernikahan sejenis. Di bagian dada dan punggung keempat wanita tersebut tertulis slogan protes. "In Gay We Trust" sebagai pelesetan dari "In God We Trust" yang salah kerap ditemui di lembaran dolar Amerika Serikat. Ada juga tulisan "Shut Up!" yang ditujukan kepada para pembenci gay. (Riz)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.