Sukses

3 Tahanan Mapolres OKU Menyerahkan Diri

Masih ada 16 orang lagi yang sedang dalam proses pengejaran

Tiga tahanan yang kabur saat Markas Kepolisian Resor Ogan Komering Ulu (OKU), Kota Baturaja, Sumatera Selatan, terbakar kini sudah menyerahkan diri. Masih ada 16 orang lagi yang sedang dalam proses pengejaran.

"Masih ada 16 orang yang masih dalam proses pengejaran dan pengimbauan agar segera kembali ke Polres OKU. Itu laporannya 19 orang yang melarikan diri," jelas Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Polisi Suhardi Alius selesai acara diskusi peluncuran buku 'Mengubah Pelayanan Polri dari Pimpinan ke Bawahan' di Pancoran, Jakarta Selatan, Senin (11/3/2013).

Suhardi menambahkan, kasus ini sudah diserahkan ke Kodam Sriwijaya. Sementara kondisi di Kota Baturaja sudah kondusif.

"Sampai saat ini pelayanan masyarakat sudah mulai berjalan sejak tadi pagi, sehingga pasca-kejadian kemarin tidak mengganggu proses operasional pelayanan masyarakat yang ada di Mapolres OKU," ujar Suhardi.

Peristiwa pembakaran terjadi pada Kamis 7 Maret lalu. Sebanyak 95 oknum anggota TNI datang mengendarai sepeda motor. Mereka akan unjuk rasa damai. Para anggota TNI itu menuntut pengungkapan kasus penembakan salah satu anggota TNI Pratu HO yang tertembak anggota kepolisian Brigadir WJ pada Januari lalu.

Namun tiba-tiba aksi mereka tak terkendali. Mereka membakar Mapolres OKU dan mengakibatkan 4 polisi mengalami luka tusuk. Ada TK Bhayangkari yang juga rusak kena imbasnya.

Sementara pemeriksaan anggota TNI yang diduga terlibat dalam penyerangan Mapolres OKU terus dilakukan. Pemeriksaan dilakukan hingga ke level perwira yang diduga terlibat aksi penyerangan ini.

"Saya melihat memang ada kekurangan di level pimpinan, dan kalau terbukti nanti akan mendapatkan sanksi," kata Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal Pramono Edhie Wibowo di Istana Negara, Jakarta. Hingga kini, lanjut Pramono, sudah 30 prajurit TNI AD yang diperiksa, termasuk 4 perwira.(Ais)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.