Sukses

Wiranto: Pimpinan TNI-Polri Perhatikan Kesejahteraan Prajurit

Wiranto mengimbau pimpinan TNI-Polri agar menyejahterahkan para prajuritnya.

Pembakaran Mapolres Ogan Komering Ulu (OKU) oleh puluhan anggota TNI Yon Armed 17/56 Martapura dapat menganggu stabilitas nasional. Selain itu, pertikaian itu pun dinilai lantaran sulitnya memelihara kedisipilinan prajurit.

"Tidak mudah memang untuk memelihara disiplin prajurit. Tapi bukan tidak mungkin kalau dilaksanakan dengan baik. Sebab, dulu juga jarang terjadi dan sekarang kan sudah agak sering dan memprihatinkan kita semua," kata mantan Panglima TNI Jenderal Purn Wiranto di Kantor DPP Partai Hanura Jalan Tanjung Karang, Jakarta Pusat, Minggu (10/3/2013).

Selain itu, Wiranto mengimbau pimpinan TNI-Polri agar menyejahterahkan para prajuritnya. "Saya mengimbau para pimpinan baik Polri maupun TNI supaya betul-betul memperhatikan kehidupan para prajuritnya. Memperhatikan bagaimana kehidupan yang riil dari mereka," ujarnya.

"Kesejahteraan itu kan tak hanya uang, Juga menyangkut soal kepangkatan, sekolah, keluarganya dan sebagainya," imbuh Wiranto.

Wiranto berharap, kejadian ini cepat berakhir dan tidak kembali terulang. Karena pertikaian itu akan membuat keamanan nasional menjadi terganggu.

"Mudah-mudahan masalah tersebut cepat diselesaikan. Sebab sangat mengganggu stabilitas nasional. Bangsa sangat perlu keamanan dan kenyaman serta suasana yang kondusif. Tapi, kalau ada pertengkaran seperti itu kan mengganggu," tukasnya.

Puluhan anggota TNI pada Kamis 7 Maret pagi mendatangi Mapolres OKU. Awalnya, mereka datang meminta keterangan perihal temannya yang tewas, yakni Prajurit Satu Heru Oktavianus. Diduga Heru tewas ditembak anggota Polres OKU yang berinisial BW pada Januari lalu. Menurut kepolisian, awalnya aksi itu damai, namun lantaran mendapat jawaban tak memuaskan, aksi pun berubah menjadi tak terkendali.

Sejumlah polisi terluka tusuk akibat insiden ini. Salah satunya adalah Kepala Polsek Martapura AKP Ridwan yang kritis karena luka tusuk. Massa juga merusak mobil polisi, 2 pos polisi dan sub sektor setempat. (Ali)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.