Sukses

Malaysia Klaim Tembak Mati Lagi Pasukan Kesultanan Sulu

Total, menurut pihak Malaysia, ada 61 pasukan Sulu dan 8 polisi Malaysia yang tewas sejak pertempuran pada 1 Maret 2013 lalu.

Malaysia mengklaim telah menembak mati lagi pasukan tentara Kesultanan Sulu pengikut Sultan Jamalul Kiram III dalam sengketa wilayah Sabah. Total, menurut pihak Malaysia, ada 61 pasukan Sulu dan 8 polisi Malaysia yang tewas sejak pertempuran pada 1 Maret 2013 lalu.

Seperti dilansir Inquirer, Minggu (10/3/2013), Kepala Polisi Malaysia, Ismail Omar, mengatakan satu tentara Sulu itu ditembak mati dalam pertempuran sekitar pukul 08.00 pagi waktu setempat.

Tembak-menembak terjadi saat pasukan Malaysia masuk lebih dalam ke wilayah Tanjung Batu di Tawau. Lokasi ini diprediksi sebagai salah satu persembunyian pasukan tentara Sulu. Menurut Ismail, pasukan Sulu mencoba menyelinap melalui penjaga keamanan di Tanjung Batu ketika terlihat polisi.

Pernyataan Ismail ini disampaikan dalam siaran radio di Sarawak Station. Ismail juga menyebut pasukan keamanan Malaysia terus menembakkan artileri ke kawasan Datu Lahad. Diyakini, tentara-tentara Sulu bergerilya di lokasi ini.

"Kami percaya mereka mencoba menghindari penjaga keamanan dengan cara bergerak di antara Tanduao dan Tanjung Batu," kata Ismail. Menurut laporan wartawan setempat, ledakan-ledakan terdengar saat helikopter Malaysia melintas dan melakukan sweeping di lokasi.

Sementara, pemimpin militer Malaysia, Zulkifeli Zin mengatakan tentara Sulu pimpinan Agbimuddin Kiram, saudara dari Jamalul, ini berhasil menyelinap dari kawasan Tanduao ke Tanjung Batu.

Pasukan militer Malaysia terus melakukan penyisiran di Tanduao. Pihak militer Malaysia menyebut pasukan Sulu ini sebagai kawanan 'teroris'. "Operasi ini akan terus berjalan sampai kami yakin tidak ada lagi ancaman. Ini mungkin agak lambat, tapi kami menunjukkan kemajuan," ujar Zulkifeli.

Sebelumnya, Kesultanan Sulu sudah menawarkan gencatan senjata. Tetapi pihak Malaysia memilih tak menggubrisnya. Pihak militer negeri jiran mengerahkan pasukannya dan memberikan ultimatum keras: "menyerah atau mati'', demikian peringatan Malaysia seperti dikutip dari laman The Star, Jumat (8/3/2013).

Perdana Menteri Malaysia, Najib Tun Razak pun menyatakan, militer dan polisi Malaysia tetap akan memburu pasukan Sulu bersenjata yang tersisa -- jika mereka menolak untuk menyerah tanpa perlawanan. "Operasi ini akan terus dilakukan selama dirasa dibutuhkan," kata Perdana Menteri Najib. (Ism)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini