VIDEO: Pascapenyerangan di Mapolres OKU, Sekolah Masih Diliburkan

Pascapenyerangan TNI di Mapolres Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatra Selatan, sejumlah sekolah masih meliburkan kegiatan belajar. Ada pun sekolah yang mulai beraktivitas masih sepi karena orang tua khawatir melepaskan anaknya pergi ke sekolah.

Pantauan Liputan 6 SCTV di OKU, Sabtu (9/3/2013), sebagian besar bangku sekolah belum terisi penuh oleh para siswa. Seperti yang terjadi di TK Aisyiah. Sejumlah orangtua yang mengantar anak mereka ke sekolah terpaksa pulang lagi ke rumah. Diperkirakan kegiatan sekolah mulai normal Senin 11 Maret 2013 lusa.

"Sekolahnya masih sepi banyak orangtua yang khawatir ada bentrokan susulan antar aparat. Karena itu, anak saya tidak sekolah sampai situasi aman,"  ujar orangtua murid Alidin.

Sejumlah SD tetap menjalankan belajar mengajar kendati tidak semua murid berani datang ke sekolah.

"Memang masih banyak siswa yang belum berani ke sekolah pascapenyeranan TNI di mapolres. Khawatir akan ada bentrok susulan," Ujar Kepala Sekolah SDN 02 OKU, Nur Mahdalena.

Para guru dan orangtua murid berharap situasi segera pulih sehingga kegiatan belajar anak-anak tidak terganggu.

Markas Polres OKU Kamis 7 Maret 2013 kemarin diserbu puluhan oknum TNI dari Batalyon Armed 15/76 Tarik Martapura. Penyerangan diduga dilatarbelakangi tewasnya 1 rekan mereka akibat ditembak oknum polisi pada 27 Januari lalu. Puluhan anggota TNI yang tidak puas dengan penyelesaian hukum kasus itu menyerang Mapolres OKU, 2 Mapolsek di OKU dan 4 pos polisi dan TK Bhayangkari. Sejumlah tahanan di Polres Oku juga melarikan diri.

Untuk sementara, pelayanan masyarakat di Mapolres OKU dialihkan ke Mapolsek Baturaja Timur.(Adi)