Sukses

Garap JPO Pakai CSR, Jokowi: Kalau 'Keleru' Kan Enggak Pakai APBN

Tak mudah untuk mengubah kebiasaan masyarakat Ibukota yang kurang peduli pada fasilitas umum. Hal inilah yang dikhawatirkan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo atau Jokowi.

Tak mudah untuk mengubah kebiasaan masyarakat Ibukota yang kurang peduli pada fasilitas umum. Hal inilah yang dikhawatirkan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo atau Jokowi. Setelah meresmikan jembatan penyeberangan orang (JPO) dengan eskalator di Halte Salemba-Carolus, Jokowi mengimbau warganya untuk mengubah perilaku.

"Kalau nanti kita sudah punya perilaku yang baik, untuk naik ke JPO-nya baik, nanti kita tambah. 1 Itu dulu saja kita lihat. Ini kan buat contoh dulu," kata Jokowi di Terminal Rawamangun, Jakarta Timur, Rabu (6/3/2013).

Beruntung, untuk proyek percontohan kali ini lelaki kurus itu mendapatkan dukungan dari corporate social responsibility (CSR). "Kalau contoh tuh pakai CSR paling enak. Keleru-keleru (keliru) kan enggak pakai APBD," cetus Jokowi sembari tersenyum.

Masyarakat akan diuji lewat JPO percontohan. Jika penggunaannya efektif, terjaga, dan terawat, Jokowi baru akan menambah JPO lagi.

"Ini kan tergantung masyarakat. Karena pemeliharaannya sulit. Kalau penggunaannya juga kita tidak tertib, jangan nanti baru 1-2 hari sudah mati. Ini baru kita coba karena ini mengubah perilaku dan budaya," ucap Jokowi.

Mantan Walikota Solo itu menuturkan, evaluasi penggunaan eskalator di JPO ini akan dilakukan secara berkala. "Setahun atau 6 bulanlah akan kami evaluasi penggunaannya oleh masyarakat, apakah dapat digunakan dengan baik atau malah jadi rusak," pungkas Jokowi. (Ndy)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.