Sukses

Ahok: Tak Perlu Ada MRT Kalau Kereta Api Dibereskan

Pembangunan proyek MRT yang diusung Gubernur DKI Jakarta Jokowi masih menjadi perdebatan. Sementara Wakil Gubernur DKI Ahok menganggap MRT tidak diperlukan lagi jika kereta api digarap serius.

Pembangunan proyek Mass Rapid Transit (MRT) yang diusung Gubernur DKI Jakarta Jokowi masih menjadi perdebatan. Sementara Wakil Gubernur DKI Ahok menganggap adanya MRT tidak diperlukan lagi jika kereta api di Ibukota digarap secara serius.

"Tadi saya juga sudah ketemu Kepala Bappenas (Armida S Alisjahbana) bicarakan masalah transportasi. Sebetulnya itu kalau kita mau ngikutin kereta api, MRT kita itu enggak perlu ada," kata Ahok di Balaikota, Jakarta, Selasa (5/3/2013).

"Kereta api saja kan. Tinggal loopline-nya kita beresin, bikin baru lagi. Pakai elevated, Rp 30 triliun saja. Sama juga kan?" imbuh lelaki bernama lengkap Basuki Tjahaja Purnama ini.

Baik MRT maupun kereta api, bagi Ahok semua memiliki nilai baik-buruknya. Sama seperti program-program lainnya, seperti sistem ganjil-genap.

"Jadi memang kalau apapun, semua ada manfaat mudaratnya. Kita bisa terus berdebat soal itu. Sama ganjil genap kan? Rp 12 miliar ribut," ucap Ahok.

Untuk meredam perdebatan terkait dana tersebut, mantan Bupati Belitung Timur itu pun menyatakan perlunya dukungan dari corporate social responsibility (CSR).

"Sudah, sekarang stiker pakai CSR, suruh bank misalnya. Supaya bebas. Enggak macem-macemlah," pungkas Ahok. (Ndy)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini