Sukses

APPI: Kepsek SMA 22 Bohong Baru Tahu Kasus Asusila

Pengakuan Kepsek SMAN 22 Jakarta bahwa dia baru mengetahui dugaan pelecehan seksual terhadap siswinya oleh seorang guru pada Januari silam dianggap APPI sebagai kebohongan.

Aliansi Orangtua Peduli Pendidikan Indonesia (APPI) menilai pernyataan Kepala Sekolah SMAN 22 Jakarta, Abtsuni Yohairi, yang mengaku baru mengetahui kasus dugaan pelecehan seksual yang dilakukan guru berinisial T terhadap korban MA pada bulan Januari, adalah tidak benar alias bohong.

"Sebenarnya sudah diketahui sejak Desember, dari guru BK," kata Juru Bicara APPI Widi Wiratnoko, saat hadir dalam pertemuan di Gedung Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Jakarta, Selasa (5/3/2013).

Dijelaskan Widi, kasus ini sebenarnya sudah diadukan M kepada guru Bimbingan Konseling (BK) SMA 22 pada bulan Desember tahun silam yang kemudian dilaporkan ke Abtsuni, namun tidak digubrisnya. Hal itu diketahui Widi setelah APPI bertemu dengan korban MA.

"Bahkan, Pak Kepala Sekolah datang ke rumah MA. Ia datang bersama wakil kepala sekolah bidang kurikulum. Kepala sekolah minta agar mencabut pengaduan MA ke KPAI dan polisi karena akan ujian akhir dan masalah ini adalah aib. Tapi keluarga tidak mau mencabut," ucap dia.

Widi menambahkan, untuk menutupi perilaku asusila itu, sang guru T diduga melakukan intimidasi ke beberapa siswa untuk memfitnah M dan melempar isu kalau MA juga berzinah dengan guru Y saat acara studi tur ke Bali, pada Maret 2012. "Padahal guru Y tidak ikut ke Bali," beber Widi.

Sementara Ketua APPI, Heru Narsono, menjelaskan modus kejahatan yang dilakukan T juga pernah dilakukan kepada siswa lainnya. Yaitu dengan berpura-pura mengajari untuk menyetir mobil setiap pulang sekolah.(Ado)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini