Sukses

Menyamar Sebagai Kardinal, Penyusup Menyelinap ke Vatikan

Si penyusup berniat ikut ambil bagian dalam pemilihan Paus yang baru. Tapi, penampilannya bikin Garda Swiss curiga. Jubahnya kependekan!

Tak ada Paus di Vatikan pasca Benediktus XVI resmi mengundurkan diri 28 Februari 2013 lalu. Kini para kardinal mulai berkumpul untuk untuk menjalankan proses pemilihan pemimpin Tahta Suci yang baru -- menetapkan tanggal konklaf, dan mengidentifikasi calon-calon Paus.

Di tengah semua kegiatan itu, sebuah insiden terjadi. Seorang penyusup menyelinap ke Vatikan. Mengenakan pakaian kardinal, ia mencoba untuk ambil bagian dalam pemilihan Paus yang baru.

Penyusup itu adalah Ralph Napierski, pemrotes pelecehan terhadap anak asal Jerman. Ia sempat berjabat tangan dengan Kardinal Sergio Sebiastiana yang tak terlihat curiga. Napierski juga dikawal rombongan pastor yang diduga kuat juga palsu. Nyaris saja ia  masuk ke balairung Paus Paulus VI, sebelum diseret keluar penjaga keamanan Vatikan.

Adalah Penampilannya yang membuat pasukan Garda Swiss curiga: jubah kependekan yang terlihat sesak, sabuk ungu di pinggangnya yang ternyata cuma selendang biasa, mengenakan topi fedora yang nampak aneh, dan salib di lehernya berantai pendek.

Sebelumnya, pada reporter yang mencegatnya, Napierski  mengaku sebagai "Basilius" anggota gereja ortodok Italia

Napierski juga mengatakan kepada wartawan bahwa Gereja Katolik telah membuat 'kesalahan serius' dengan memungkinkan pastor yang dituduh melakukan kejahatan seksual untuk pindah ke paroki berbeda, di tempat lain, dan menutupi skandal alih-alih menyerahkan para pelanggar ke aparat.

Si penyusup juga diketahui punya situs pribadi di mana ia mengklaim menjadi uskup sebuah organisasi Katolik yang disebut Corpus Dei.

Pejabat Vatikan tak menganggap insiden penyusupan itu sebagai hal serius. Juru bicaranya, Pastor Federico Lombardi mengaku tak mengetahui insiden itu. "Saya berada di dalam aula dan semua yang ada di dalam adalah para kardinal yang asli," guraunya, seperti dimuat Daily Mail (4/3/2013)

Selain insiden penyusupan, pertemuan juga dibayangi skandal pelecehan seksual yang melibatkan mantan Kardinal Inggris Keith O'Brien. O'Brien mundur dari jabatannya pekan lalu ketika muncul tuduhan bahwa ia melakukan tindakan tidak pantas terhadap empat pastor pada 1980-an. Awalnya mengelak, namun Senin lalu pengakuan muncul dari mulutnya.

Paus Baru Sebelum Paskah

Meski pertemuan telah dilakukan, semua dari 115 kardinal yang punya hak pilih  harus hadir sebelum keputusan dapat dibuat. Sementara, baru 103 kardinal tiba di Vatikan.

Gereja Katolik berharap Paus baru segera terpilih, sehingga bisa memimpin Pekan Suci yang dimulai dengan Minggu Palem pada 24 Maret dan puncaknya pada perayaan Paskah pada hari Minggu berikutnya. (Ein)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.