Sukses

VIDEO: Hasil Pilkada Walikota Sukabumi Diprotes Warga

Pemilu Kepala Daerah boleh saja usai, namun hasilnya masih mendapat protes dan berujung ricuh.

Meski Pemilu Kepala Daerah usai, namun hasil masih diprotes hingga berujung ricuh. Di Sukabumi, Jawa Barat, unjuk rasa menuntut Pilkada Walikota diulang, diwarnai baku hantam.

Pantauan Liputan 6 SCTV, Senin (4/3/2013), baku hantam nyaris terjadi di depan kantor Camat Cikole, Sukabumi, Jawa Barat. Massa yang tergabung dalam Forum Rakyat Miskin Bersatu tersinggung dengan orasi warga yang mengaku tokoh masyarakat. Lelaki itu dengan lantang berteriak meminta hasil Pilkada tidak perlu digugat.

Massa yang kesal pun bereaksi. Mereka mengejar dan berusaha memukuli warga yang nekat itu. Massa menuding ada kecurangan di 3 kelurahan dalam Pilkada Walikota Sukabumi beberapa waktu lalu. Polisi yang berjaga segera mengamankan warga tersebut dari amuk massa.

Para pendemo kemudian melanjutkan aksi ke kantor Panwas. Mereka menuding Panwas memihak salah satu pasangan calon. Dalam aksinya, pendemo menuntut Panwas menyelidiki berbagai pelanggaran Pilkada sehingga harus dilakukan pemilihan ulang. Menanggapi tuntutan pendemo, Panwas mengeluarkan surat rekomendasi ke KPU.

Para pendemo yang bergerak menuju kantor KPU yang sudah dijaga ketat dengan kawat berduri, dan langsung menyerahkan surat rekomendasi dari Panwas. Pemilihan Walikota Sukabumi yang berlangsung Februari lalu itu, dimenangkan pasangan Muraz-Fahmi.

Penolakan hasil Pilkada juga terjadi di Makassar, Sulawesi Selatan. Sejumlah mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi menuntut kejaksaan mengusut dugaan penyalahgunaan anggaran pada Pilkada Gubernur Sulawesi Selatan yang digelar beberapa hari lalu.

Mahasiswa sempat menyandera truk kontainer yang melintas di fly over perempatan Jalan Urip Sumoharjo. Aksi yang dilakukan puluhan mahasiswa Aliansi Pembasmi Koruptor Indonesia ini menuntut kejaksaan tinggi, mengusut dugaan penyalahgunaan anggaran Pilkada Sulsel. Pengunjuk rasa membubarkan diri setelah pihak kejaksaan tinggi menemui mereka. (Mhs/Adi)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini